Wednesday, June 24, 2020

DEDI DWITAGAMA DAN DUNIANYA

(pict. source : uiaciels blog)

Dedi Dwitagama, guru matematika dengan segunung prestasi. Jika ingin menuliskan di halaman blog ini mengenai Dedi Dwitagama tentu satu halaman blog ini hanya akan terisi nama dan deretan panjang prestasinya.

Blogger yang sudah mulai ngeblog sejak permulaan era blog ini punya lebih dari satu blog aktif. Sudah lebih dari 4000 tulisannya wara wiri di dunia maya. Mulai dari blogger si pelopor blog hingga wordpress yang semakin mengikuti perkembangan IT. Mulai dari blog pribadi hingga blog keroyokan macam kompasiana. Mulai dari dunianya pendidikan hingga dunia fotografian.

Trainer berbagai macam bidang keilmuan yang masih eksis mentrainer hingga sekarang. Guru yang juga pernah menjadi kepala sekolah bahkan berprestasi. Guru matematika yang gemar menantang menulis anak didiknya. 

Darinya saya belajar. Bahwa setiap manusia berbeda. Ekspektasi pertama saya saat membaca biodatanya wah ini orang gila keren banget. Ekspektasi pertama saya saat mengetahui ribuan artikel karyanya adalah wah artikelnya pasti keren-keren. Mantap susunan bahasanya. Mulus EYD nya. 

Kemudian saya membaca artikel-artikelnya di blog wordpressnya. Woah ekspektasi saya tentang tulisannya hancur seketika. Tanpa kaidah EYD. Tanda baca entah kemana-mana. Bahasa jangan ditanya, tak baku. Tapi ekspektasi saya yang tak berubah, tulisannya keren-keren. Menginspirasi. Mengajak berpikir. 

Beberapa artikel yang saya baca dari blognya adalah artikel-artikel pendek. Tidak menghakimi saat mengomentari sesuatu. Memandang masalah dari berbagai sudut. Mengajak berpikir pembacanya. Membebaskan pembacanya memilih sendiri argumennya. Batin saya, pantas saja beliau menjadi trainer handal berbagai macam bidang.

Dari bapak-bapak humoris ini saya pun belajar. Harus berani berlari agar sejajar dengan perkembangan jaman yang terlalu cepat ini. Jangan pernah mau ketinggalan. Hari ini sedang jaman blog, ngeblog lah. Hari ini sedang jaman vlog, ngevlog lah. Hari ini sedang jaman podcast, ngepodcast lah. Dalam hati saya, pantas bapak ini panjang karir trainernya. Mengapa? Karena tak pernah mau ketinggalan.

Saya pernah mendengarkan podcast beliau. Waktu itu belum banyak materinya. Sekali duduk sudah habis saya dengarkan semua episodenya. Ada yang aneh? Ada, suaranya terlalu kecil. Saya harus menaikkan volume hingga pol. Menarik? Relatif. Bagi saya oke bagi yang lain belum tentu. Yang jelas saya menikmati. Suara pak Dedi empuk, cocok sekali sebagai penyiar podcast.

Apa poinnya? Beliau melakukan aja dulu. Ketika ada ide, lakukan saja dulu. Sama seperti prinsip beliau dalam menulis. Tulis aja dulu. Masalah mandek di tengah jalan ya simpan saja dulu. Kalau sudah selesai tayangkan saja langsung. Tak perlu edit edit. Masalah ada yang baca atau tidak. Selera orang.

Melihat kiprah pak Dedi ini saya jadi teringat Raditya Dika. Karakteristiknya mirip. Mengikuti perkembangan jaman. Menjadi diri sendiri. Humoris. Bahkan trial erornya pun mirip. Radit itu melakukan apa yang sudah dilakukan orang di luar negeri sana yang disini belum dilakukan. Masalah nanti akan boom atau tidak gimana nanti. Pak Dedi pun sama, lakukan aja dulu. Masalah nanti boom atau tidak gimana nanti.

Prinsip yang sama diterapkan Pak Dedy dalam kiprah traningnya. Kalau diminta ngetrainer, okein aja dulu. Masalah nanti ada fee atau tidaknya gimana nanti. Nanti juga dapat, kalau ga yang disini ya yang disana. Dari sini saya belajar lagi, bukan uang yang utama dikejar oleh beliau. Jika boleh saya berprasangka, sepertinya beliau ngajar, ngetraining, ngeblog, ngeyoutube, ngepodcast pun bukan uang tujuan utamanya. 

Kok resumenya kaya numpahin unek-unek gitu. Ya namanya juga nulis, nulis kan numpahin unek-unek. Unek-uneknya seperti apa kan bebas. 

Tapi ini malah kaya ngomentarin. Ya memang sedang ngomentarin. Namanya juga nulis. Boleh kok nulis argumen. Komentar kan argumen.

Tapi kan dimintanya resume. Lha ini apa namanya kalau bukan resume. Karena bagi saya resume kuliah adalah apa-apa yang saya dapat belajar dari pematerinya. Itu tadi dari awal sampai akhir semua pelajaran yang saya dapat hari ini. Semoga tak ada yang terlewat. Karena resume ini bakal dipelajari lagi nanti kalau pas lupa materi.


#salamhangat
#salamliterasi

Jogja, 24 Juni 2020
Ratna Dhevi F.


Biodata Pak Dedi
http://dedidwitagama.wordpress.com/about

Berikut Daftar Blog Pak Dedi

https://fotodedi.wordpress.com

https://dedidwitagama.wordpress.com

http://dwitagama.blogspot.com

http://trainerkita.wordpress.com

https://www.kompasiana.com/dwitagama

Laman Youtube dan Podcast
https://www.youtube.com/user/dwitagama

https://anchor.fm/dwitagama



Aku dan Mereka


(pict. source : jurusanku.com)

Apa yang kau rasakan saat kau merasa dirimu terlalu berbeda dengan orang lain? Seolah kau makhluk paling aneh di muka bumi ini.

Apa yang akan kau lakukan saat mereka melakukan sesuatu yang tak sesuai standarmu? Kemudian kamu merasa geregetan dan kadang kesal sendiri. Ih kok gitu sih.

Apa kau sering menemukan dirimu membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain? Lalu kau merasa minder atau sebaliknya bergumam dalam hati "gini doang"?

Dan apakah kau pernah, berekspektasi liar biasa kemudian menemukan yang kau ekspektasikan diluar ekspektasimu? Sehingga kau bertanya-tanya, loh kok gini ga gitu. 

Ah benar kata orang, jangan letakkan standarmu pada orang lain. Pun sebaliknya jangan letakkan standar orang lain pada standarmu. Tak akan pernah nyambung.

Rupanya benar kata orang bijak. Banggalah menjadi dirimu sendiri. Apa adanya dirimu. Jangan bandingkan dengan orang lain. Tak akan pernah sebanding.

Tak apa jika dirimu berbeda. Tak apa jika standarmu berbeda. Tak apa jika maumu lebih "tinggi". Tak apa pula saat inginmu lebih "rendah".

Aku dan mereka. Jika terus menerus membandingkan kenapa aku begini mereka begitu. Jika terus bertanya apa standarku berlebihan sedangkan mereka seolah seragam menentukan standar. Jika terus berekpektasi pada manusia-manusia. Berhenti.

Ya berhenti. Mengenal kata menjadi diri sendiri. Mengenal kalimat standarmu bukan standar orang lain. Sangat mudah kedengarannya. Tapi acap kali dilanggar diri sendiri.

Standar tinggimu bisa jadi bagi orang lain standarmu terlalu rendah. Standar rendahmu belum tentu standar rendah pula bagi orang lain. Berhenti membandingkan. 

Kamu punya style sendiri. Mereka pun begitu. Kamu punya standar sendiri. Meraka juga sama. Kamu punya gaya sendiri. Mereka juga punya gayanya sendiri.

Kamu merasa berbeda? Yasudah. Itu dirimu. Tinggal berkaca. Mana yang salah. Mana yang harus diperbaiki. Mana yang harus dipertahankan. 

Kamu sendiri berbeda? Yasudah. Kamu hanya punya style yang tak sama dengan kebanyakan. Kamu hanya punya standar yang tak serupa dengan yang lain.

Bukankah kamu pernah belajar sains. Sebuah teori yang sangat masyhur. Milik orang yang terlalu berbeda dengan kebanyakan. Robert Einstein. Ingatlah! Semua itu hanya relativitas.

Standarmu. Prinsipmu. Gayamu. Baik buruk karyamu. Semua hanya relativitas.

Bukankah jika dunia ini seragam segalanya menjadi tak seru lagi. Kamu sama dengannya. Gayamu sama dengannya. Prinsipmu sama dengannya. Semua sama dengannya. Dengan mereka.

Bukankah akan menjenuhkan jika semua orang memiliki pemikiran yang sama. Memiliki ekspektasi yang sama. Memiliki ukuran yang sama. 

Mahatma Gandhi. Pemimpin yang berbeda dari pemimpin kebanyakan. Barack Obama. Presiden Amerika paling berbeda dari presiden Amerika lainnya. 

Sheila on 7. Genre bandnya paling berbeda di masa awal debutnya. Dewa 19. Lirik-lirik lagunya paling berbeda dari lirik-lirik lagu bertema serupa. 

Setiap orang punya uniknya sendiri. Setiap orang punya khasnya sendiri. Hanya saja mau mengembangkan unik dan khasnya tidak. Atau malah berusaha serupa. Tentu tak nyaman.

Sudahlah. Teori kebedaanmu sudah banyak. Berapa banyak yang sudah kau terapkan. Terima saja kau dan mereka berbeda. Terima saja kau dan mereka punya cara yang tak sama. 

Wahai kamu yang adalah aku. Tak apa menjadi berbeda. Tegaklah. Tak apa memiliki standar yang berbeda. Konsistenlah. Tak apa menjadi dirimu yang apa adanya. Bahagialah.



Jogja, 24 Juni 2020
~dhe

Tuesday, June 23, 2020

MANFAAT MEMBANGUN PERSONAL BRANDING MELALUI TULISAN

(pict. source : shesaboss.org)

Malam ini saya sangat bersemangat untuk blog walking. Membaca tulisan-tulisan blogger di blognya masing-masing. Apa pasal? Tak lain tak bukan karena tugas dadakan dari pak Agus Sampurno, narasumber kelas menulis malam ini.

Mengawali kuliah daring, pak Agus mengajak peserta untuk mengerjakan kuis melalui quizizz. Hanya ada sekitar 10 pertanyaan kalau saya tidak salah ingat. Gemesnya, sinyal malam ini agak kurang bersahabat dengan saya. Empat puluh menit berlalu sejak dibagikannya link dan id game, baru saya dapat mengerjakan.

Tak berhenti pada games. Kejutan pak Agus berlanjut dengan memberikan tugas menulis dengan judul yang diberikan pak Agus. Judul yang dibuat pak Agus diambil berdasarkan analisis jawaban kami para siswa saat main game tadi. Tak pelak, adrenalin para siswa langsung tersulut. 

Tadinya, pak Agus sepertinya akan memberikan setiap siswa judul masing-masing. Ini prasangka baik saya sih. Akan tetapi ternyata pak Agus masih di jalan dan sedang menyetir mobil. Akhirnya kami yang belum mendapat judul, diminta menulis menggunakan judul yang sudah ada. Kami diminta memilih judul yang paling sesuai dengan karakter kami.

Ketentuan menulisnya sederhana saja. Hanya menulis artikel sepanjang 150-300 kata. Di unggah di blog masing-masing. Menggunakan tema atau judul yang sudah diberikan sesuai karakter masing-masing. Langsung diunggah malam ini juga. 

Jika kami biasanya membuat resume dari pemaparan materi narasumber, malam ini berbeda. Pak Agus tidak memaparkan materi banyak. Langsung tanpa basa basi tugas membuat artikel. Ini yang membuat saya semangat sekali blog walking. Karena walaupun temanya sama, judulnya mungkin sama, isinya pasti berbeda. 

Saya sebenarnya bertanya-tanya. Saat mengerjakan kuis saya yakin tema malam ini adalah mengenai personal branding. Lalu kira-kira untuk apa pak Agus memberikan tugas menulis dengan tema yang beliau berikan. Nah, di akhir nanti saya menemukan jawabannya. Sebelum itu, mari kita belajar dulu apa itu personal branding.

Pengertian Personal Branding
Ilham Mubarok menuliskan dalam niagahoster.co.id bahwa personal branding adalah cara mempromosikan diri beserta capaian karir juga keahlian yang dimiliki. Semua orang membutuhkan personal branding. Bukan hanya pelaku bisnis, guru pun membutuhkan personal branding. Personal branding positif yang kuat akan mendatangkan kepercayaan.

Nah sedangkan menurut Agus Sampurno yang dituliskan oleh Theresia Sri Rahayu dalam blognya cikgutere.com, personal branding adalah bagaimana kita membangun dan mempromosikan apa yang kita perjuangkan. Melalui kesimpulan kelas malam ini, pak Agus juga menekankan bahwa personal branding adalah aspek dimana kita dikenal karena hal yang menjadi fokus kita.

Branding erat kaitannya dengan pembeda. Apa yang membedakan kita dengan orang lain terutama orang lain dengan profesi atau minat sejenis. Lebih lanjut, personal branding merupakan kombinasi unik antara keterampilan yang kita miliki dan pengalaman yang membuat kita menjadi seseorang yang saat ini. Itulah mengapa personal branding dapat membedakan kita dengan orang yang memiliki keterampilan yang sama. Tentu karena pengalaman setiap orang berbeda-beda.
(pict. source : pinterest)

Manfaat personal Branding
Masih bersumber pada tulisan Ilham Mubarok. Membangun personal branding penting agar memudahkan orang mengenali kita. Personal branding yang baik membuat kita mudah dikenali baik secara personal maupun profesional. 

Di era digital ini, personal branding menjadi semakin penting. Bahkan perusahaan yang sedang mencari karyawan sekarang cenderung untuk melihat jejak digital paracalon karyawannya. Tujuannya jelas, untuk mengetahui keterampilan, prestasi, karir dan tentu personal. 

Pak Agus Sampurno dalam blognya gurukreatif.wordpress.com juga mengamini hal ini. Memperkenalkan diri melalui kartu nama sudah lewat masanya. Saatnya memperkenalkan diri melalui jejak digital.

Menulis dan Personal Branding
Mengapa harus menulis? Dalam kaitannya dengan personal branding tulisan di media sosial atau blog tentu akan menjadi jejak digital kita. Tulisan kita akan menjadi resume bahkan identitas siapa kita. Mengapa tulisan kita harus di unggah di media sosial? Ya tentu agar orang lain tahu. 

Menulis adalah kegiatan mudah tapi penuh tantangan. Mudah kalau mau nekat memulai, menulis apa saja. Penuh tantangan karena tidak semua orang mau menerima tantangan untuk nekat menulis ini. Juga penuh tantangan karena rasa malas dan rasa-rasa yang lain.

Sebagai guru, menurut pak Agus, menulis berarti menata kata dan pikiran. Jika sebagai guru masih sering belibet, tidak runut, berputar-putar saat mengajar di kelas, maka kemungkinan besar bahwa guru yang bersangkutan kurang menulis.

Jika anda guru tanpa menulis hanya akan menjadi guru biasa yang mencari penghasilan. Dengan menulis "kelas" anda sebagai guru akan naik menjadi guru kreatif dan inspiratif bagi orang lain yang membaca tulisan anda.
-Agus Sampurno-


Membangun Personal Branding Melalui Tulisan
Bagaimana membangun personal branding melalui tulisan? Langkah pertamanya adalah temukan tema atau topik yang kita sukai. Apakah harus tema yang kita sukai? Sebenarnya tidak, tapi bukankah jika kita menggeluti apa yang kita sukai akan lebih nyaman dan senang menjalaninya.

Langkah kedua, gali tema tersebut terus menerus. Belajar dan terus belajar mengenai tema yang sudah kita pilih. Hal penting yang harus dilakukan dalam proses belajar ini adalah harus ngotot. Tidak perlu menjadi ahli terlebih dahulu untuk membranding diri kita. Kita hanya perlu menjadi orang paling ngotot dalam belajar dan mendalami apa yang kita suka.

Kemudian yang ketiga, kabarkan kepada dunia apa hasil belajar kita. Kabarkan apapun itu hasil belajar kita. Entah itu berhasil ataupun gagal. Dengan berbagi kita telah menebar manfaat walau berasal dari kegagalan kita. Karena dari kegagalan, orang bisa belajar. Bisa mengambil hikmah. 

Sekarang masalahnya adalah bagaimana agar orang mau dengan sukarela membaca tulisan kita. Tentunya agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat. Kuncinya ada di judul. Judul-judul yang diberikan pak Agus di awal kuliah seperti yang saya ceritakan di atas, mengandung kata-kata ajaib. 

Resep, mudah, cara, sukses, tips, manfaat, baru. Gunakan salah satu atau kombinasi dua dari kata tersebut dalam menuliskan judul. Mengapa memilih kata-kata tersebut? Karena secara alamiah orang akan cenderung tertarik dengan kata-kata tersebut. 

Dalam menulis aspek judul harus diutamakan. Artinya harus dipertimbangkan dengan seksama. Karena melalui judul orang bisa penasaran sehingga tertarik dan dengan sukarela akan membaca. Judul juga akan membuat penulisnya memiliki personal branding.


Terjawab sudah pertanyaan saya di awal kuliah malam ini. Untuk apa kami diberi tugas menulis singkat menggunakan judul-judul tadi. Rupanya pak Agus ingin kami mengenal diri kami melalui pertanyaan-pertanyaan kuis. Kemudian membangun personal branding kami menggunakan kelebihan dan pengalaman kami melalui tulisan. 

Beliau mengajarkan bagaimana memulai langkah membangun personal branding melalui tulisan. Yaitu dengan memberikan contoh judul. Saya sendiri memilih menggunakan judul saya sendiri, bukan judul yag diberikan oleh pak Agus. Toh pak Agus membebaskan kepada kami, mengenai judul yang akan kami angkat dalam tulisan. Resepnya hanya satu, gunakan kata-kata ajaib tadi.


#salamliterasi

Magelang, 23 Juni 2020
00.48 WIB

Ratna Dhevi F.


Ini adalah link artikel tugas saya, dibaca juga ya ;)
Daftar Pustaka

Mubarok, Ilham. 2019. Buat Personal Branding yang Kuat dalam 7 Langkah. 

Sampurno, Agus. 2020. Menulis dan Personal Branding. 

Sri Rahayu, Theresia. 2020. Personal Branding, Memang Penting.

Monday, June 22, 2020

3 RESEP SUKSES MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR SAINS SISWA

(Pict. Source : www.cleanpng.com)

Membangkitkan minat belajar siswa memang gurih-gurih sedep ya. Apalagi untuk matapelajaran sains yang biasanya selalu menjadi "momok" untuk siswa. Image guru sains killer bin galak agaknya masih melekat erat juga hingga sekarang. Semoga ini menjadikan saya dan para guru sains yang lain semakin bersemangat untuk memperbaiki diri. Sehingga matapelajaran sains, semakin dicintai siswa.

Image bahwa matapelajaran sains itu sulit, juga belum bisa lepas dari para siswa. Apalagi jika ditambah dengan cara mengajjar yang monoton. Selama dua tahun ini saya melakukan trial eror di kelas kelas saya. Setidaknya hanya untuk membuat siswa tertarik dulu dengan pelajaran yang saya ampu. Nah tiga jurus ini adalah trial yang tak pernah gagal sepanjang pengalaman saya yang masih seumur jagung.

Bagaimana agar siswa tertarik? Kuncinya ada di lima belas menit pertama, lima belas menit di tengah dan lima belas menit di akhir. Gunakan 3 resep di bawah ini untuk 3 lima belas menit tadi. 

1. Praktik atau Demonstrasi
Ada sebuah kalimat yang selalu saya ingat sampai sekarang. Kalimat yang dilontarkan pak Uga Patria seorang instruktur praktikum kimia terapan. "Menjadi guru kimia itu jangan hanya bicara omong kosong". 

Apa maksudnya omong kosong? Tidak hanya kimia saja, fisika dan biologi pun menurut saya kalimat ini relevan. Matapelajaran sains, sangat dekat dengan pembuktian. Sebelum kita bicara "omong kosong" teori kita buktikan dulu apa yang akan dipelajari hari itu. 

Sepanjang pengalaman saya yang seumur jagung ini, kegiatan praktik atau demonstrasi tidak pernah gagal menarik minat siswa. Apalagi jika dibawakan dengan apik. Bersemangat. Menggali Rasa ingin tahu siswa. Gunakan lima belas menit awal untuk kegiatan apersepsi yang berkesan, itu resep pertama.

2. Ice Breaking
Siswa jenuh di tengah pembelajaran. Sangat wajar. Menurut penelitian, anak usia SMP-SMA memiliki konsentrasi penuh di tiga puluh menit pertama dan tiga puluh menit terakhir jika pembelajaran dikelola dengan baik. Jika digambarkan dengan kurva, akan membentuk kurva U dengan sumbu X waktu. 

Sangat penting untuk mengangkat kembali mood anak di waktu bagian landai kurva. Bagaimana caranya? Benar. Gunakan ice breaking menarik dan berbeda di setiap pertemuan. Usahakan yang menggunakan sedikit gerakan agar badan terstimulus kembali.

Ice breaking penting dilakukan. Apalagi untuk siswa yang sudah belajar sepanjang hari dengan matapelajaran beragam. Itulah mengapa, bimbingan belajar biasanya akan menyisipkan ice breaking di setiap sesinya. Gunakan resep kedua di lima belas menit di pertengahan pembelajaran. 

3. Bermain Sambil Belajar
Apa jadinya jika di akhir pembelajaran, yang mana otak anak sudah kebul-kebul dan guru memberikan postest sebagai evaluasi. Semakin kebul-kebul dong ya.

Jaman milenial yang lekat dengan teknologi tentu memberikan angin segar pula dalam dunia perevaluasian. Gamifaction. Yap, belajar dan mengevaluasi hasil belajar menggunakan game. Banyak game yang bisa kita gunakan. Game yang paling sering saya gunakan adalah Kahoot dan Quizzizz.

Percayalah, mengerjakan soal dengan ala mabar membuat siswa jauh lebih antusias. Oya, bilang ke anak-anaknya "ayo gais mabar" bukan "ayo postest". Hehe. Resep terakhir untuk solusi penutup epik pembelajaran. 


Maksimalkan lima belas menit pertama, lima belas menit di tengah dan lima belas menit di akhir. untuk menarik minat siswa di kelas kita. Selamat mencoba. 

Apakah pembaca Petrichor Story memiliki resep jitu lainnya? Share di kolom komentar ya. 
Berbagi tidak pernah rugi kan, hehehe.


#salamliterasi

Magelang, 22 Juni 2020
Ratna Dhevi F.

Sunday, June 21, 2020

5 RAGAM TULISAN NON FIKSI, MUDAH DAN CEPAT

Menulis non fiksi
(Pict. source : freepik)

Jika kamu bukan anak seorang raja, juga bukan anak seorang ulama besar, maka menulislah.


Begitu pesan Imam Al Ghazali. Benar saja, sang imam yang anak seorang penenun bulu menjadi seorang ilmuan yang juga penulis terkenal. Karyanya fenomenalnya, Ihya Ulumuddin hingga sekarang masih menjadi referensi ilmiah dan terus di cetak ulang. Bahkan, bagi pembaca Petrichor Story yang muslim, Rasulallah menganjurkan untuk menulis, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist "Ikatlah ilmu dengan tulisan". Hal ini menunjukkan betapa menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat penting. Sebuah pengetahuan jika tidak dituliskan lama-kelamaan akan hilang, akan tetapi tulisan tak lekang oleh jaman seperti karya Imam Al Ghazali di atas.

Ada banyak jenis tulisan yang dikenal dalam dunia tulis menulis. Dari sekian banyak jenis tulisan tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu tulisan fiksi dan tulisan non fiksi. Menurut KBBI fiksi adalah cerita rekaan, kayalan, tidak berdasarkan kenyataa, pernyataan yang berdasarkan khayalan atau pikiran. Sedangkan Non Fiksi menurut KBBI adalah yang tidak berupa fiksi tapi berdasarkan fakta atau kenyataan. Dalam tulisan ini kita akan membahas mengenai karya tulisan non fiksi.

Kelas belajar menulis bersama om Jay tadi malam mendatangkan narasumber seorang Content Writer sekaligus editor handal. Ibu Siska Distiana, ibu dari dua orang anak berasal dari Klaten dan berdomisili di Bogor ini akan membagikan ilmu menganai ragam tulisan non fiksi. Yuk mari disimak uraiannya.

Pengertian Non Fiksi

Pengertian non fiksi berdasarkan KBBI telah di uraikan di atas. Menurut Nurdiyanto, karya non fiksi adalah karya sastra atau tulisan yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan atau pengalaman. Sedangkan menurut bu Siska tulisan non fiksi adalah karya informatif dimana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran atau akurasi informasi yang disajikannya. Mengapa bertanggung jawab penuh, karena sebagai penulisnya sudah seharusnya jika si penulis yang paling mengetahui tentang tulisannya.

Ragam Tulisan Non Fiksi

Ragam atau jenis tulisan non fiksi ini sebenarnya sangat banyak. Mulai dari buku teks, ensiklopedia, kamus, hingga buku-buku karya ilmiah. Tulisan-tulisan dengan konten "berat" membutuhkan waktu lebih untuk riset juga penyusunannya.

Di sini kita akan membahas ragam tulisan non fiksi yang penulisannya relatif mudah dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama dalam penulisannya. Tulisan non fiksi yang ringan bisa disusun menggunakan gaya bahasa populer sehingga lebih renyah untuk dibaca. Apa saja ragam tulisan non fiksi yang ringan ini, berikut ulasannya.

1. Berita

Berita menurut KBBI adaah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Secara garis besar teknis penulisan berita ada dua macam yaitu Hard News dan Feature.

a. Hard News

Hard News adalah berita yang tidak bertele-tele. Dituliskan dengan cepat, lugas, singkat, langsung dan apa adanya. Hard news ini yang biasanya kita kenal sebagai "berita". Penulisan berita jenis hard news atau straight news memiliki pedoman-pedoman penulisan khusus, diantaranya adalah

  • Lengkap. Memenuhi informasi 5W + 1H. Who siapa, What apa, Where dimana, When kapan, Why mengapa dan How bagaimana suatu peristiwa tersebut terjadi.
  • Cepat dan aktual : berita yang disajikan adalah sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi, hangat atau baru saja terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang. 
  • Akurasi Tinggi atau Faktual : sesuai dengan apa yang terjadi, mengandung kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh hard news : 1) Reportase kebakaran gedung bersejarah ; 2) Reportase : Mantan Presiden Indonesia ke-3, BJ. Habibie meninggal dunia.
b. Feature 

Bahasa mudah untuk menyebut feature adalah berita ringan. Biasanya dalam bentuk artikel kreatif atau artikel populer. Selain memberikan informasi, feature juga ditujukan untuk menghibur pembacanya. Sehingga gaya penulisannya pun lebih santai, terkadang dituliskan dengan cara bercerita.

Feature biasanya digunakan untuk melengkapi informasi berita utama. Bisa juga mengulas hal-hal yang kecil yang luput dalam hard news. Sifatnya lebih awet daripada hard news. Menulis berita feature tidak harus berpatokan pada ruus 5W+1H. Penulisannya pun dibuat semenarik mungkin agar orang mau membaca dari awal hingga akhir.

Contoh feature : 1) sejarah gedung yang terbakar atau cerita mistis di balik gedung bersejarah yang terbakar. ; 2) Mengenang BJ. Habibie : Insinyur Jenius Mantan Presiden RI ke-3.

2. Essay

Essay adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang penulis. Essay lebih populer dengan sebutan opini. Penulis opini biasanya akan mengangkat satu topik kemudian membahasnya secara mendalam dan mendetail. Penulis boleh saja mengemukakan pendapat pribadinya yang biasanya juga didukung oleh data-data penelitian. Penulis essay juga bisa memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dibahas.

Contoh opini yang pernah ditulis bu Siska : Stop jadi ortu egois !! 
Mampir juga ke tulisan saya beberapa tahun lalu di kompasiana gara-gara ikut blog competition dengan tema merencanakan pendidikan anak. Juga tulisan saya beberapa minggu yang lalu saat Harkitnas. Klik tulisan berwarna biru untuk bertandang.

3. Catatan Perjalanan

Catatan perjalanan biasanya menceritakan tentang proses sebuah perjalanan. Entah itu berupa deskripsi perjalanan mendetail seperti yang biasa ditulis para travel blogger ketika menulis itenerary perjalanan. Menceritakan kejadian-kejadian unik atau inspiratif yang ditemui dalam perjalanan. Mengulas budaya daerah yang sedang dikunjungi. Bahkan mengulas makanan-makanan khasnya pun bisa termasuk ke dalam catatan perjalanan.

Catatan perjalanan pun bukan harus berupa catatan jalan-jalan. Cerita mengenai perjalanan hidup, perjalanan karir pun termasuk ke dalam catatan perjalanan. Perjalanan hidup yang membawa hidup kita maju dan lebih baik, itupun catatan perjalanan.

Catatan perjalanan menurut saya adalah jenis tulisan yang sebenarnya relatif mudah untuk di tulis karena basisnya adalah pengalaman pribadi. Cara penulisannya pun tidak ada patokan bakunya, bisa menulis suka-suka. Masalah utamanya, kalau saya, adalah rasa malas untuk menuliskannya. Padahal kalau diingat-ingat sayang sekali jika sebuah perjalanan tidak dituliskan. Ketika sudah lewat masanya, sudah banyak yang lupa. Tulisan dapat menjadi dokumentasi paling oke untuk mengenang perjalanan kita.

Ini adalah beberapa contoh catatan perjalanan yang diberikan oleh bu Siska.
a. Tulisan jalan-jalan : Arigato Tokyo oleh Dewi Puspitasari
 b. Ulasan museum dan cerita sejarah : Mengintip sejarah budaya batak di TB Silalahi Center Balige Tobasa oleh Paulus Risang dalam hipwee. 

 Mampir juga ke tulisan saya mengenai pewarisan budaya tari saman dari suku Gayo di Kabupaten Gayo Lues. Saat itu saya berkesempatan satu tahun tinggal di Gayo Lues. Sepertinya tulisan ini masuk ke catatan perjalanan, walau tadinya maunya nulis feature. Negeri Seribu Bukit, Penjaga Gerbang Tradisi Kalau di petrichor story, catatan perjalanan saya beri tanda Life Story

 4. Artikel Informatif
Artikel informatif ini mirip-mirip dengan berita yang dituliskan dengan cara feature. Bahkan banyak laman membaca daring mencantumkan artikel informatif dengan tag artikel feature. Seperti namanya, artikel informatif ini benar-benar berisi informasi. Jenis artikel ini banyak ditulis di blog-blog. Bentuknya macam-macam, ada tutorial, ada review produk, manfaat sesuatu dan masih banyak lagi yang sifatnya informasi.

Misalnya, kita ingin membeli smartphone dan ingin tahu spesifikasinya, kelemahan dan juga keunggulannya. Jika kita mencari di google menggunakan kata kunci "spesifikasi smartphone A" akan banyak artikel yang memuat informasi yang kita butuhkan.

Berikut contoh artikel informatif yang saya ambil dari kompas.com mengenai review salah satu produk smartphone yang sedang digandrungi beberapa bulan ke belakang. Silakan klik di tulisan kompas.com berwarna biru. Dahulu sekali saya pernah menulis mengenai obat BB tradisional, sepertinya termasuk artikel informatif juga. Silakan mampir juga ya.

5. Karya Best Practice

Karya best practice ini lebih banyak terkenal di dunia pendidikan, walau sebenarnya saya sendiri baru tahu tentang best practice baru-baru ini gara-gara mengikuti kelas menulis ini. Kemana saja ya saya, mengikuti seminar dan kelas menulis ini seperti baru saja keluar dari goa. Baiklah, tulisan best practice ini bercerita mengenai pengalaman terbaik atas suatu permasalahan. Bisa jadi lesson study bahkan bisa digunakan sebagai masukan kepada pemeritah jika bisa dikemas dengan baik dan mendapat jalan yang sesuai.

Sayangnya, karya best practice ini lebih sering dituliskan dalam bentuk tulisan ilmiah sehingga kurang nyaman untuk dinikmati. Karya best practice ini sangat bisa dijadikan artikel feature agar lebih renyah untuk dibaca. Bahkan bisa juga dijadikan buku, seperti yang pernah saya bahas dalam tulisan saya Trik Menerbitkan Buku dari PTK sebuah tips dari ibu Heti yang juga seorang editor.

Nah, itu tadi lima jenis atau ragam tulisan non fiksi yang bisa dengan mudah dan cepat kita tulis. Kelimanya adalah sebuah jenis tulisan yang dapat kita tulis berdasarkan pengalaman kita sendiri. Jadi tunggu apa lagi, yuk menulis. Pembaca petrichor story mau nulis apa duluan ni?

#salamliterasi

Magelang, 21 Juni 2020
Ratna Dhevi F.

Wednesday, June 17, 2020

TIPS MENULIS RESUME KULIAH RASA ARTIKEL MEWAH

(pict. source : cikgutere.com)

Membuat resume ini memang gampang-gampang susah. Sejak SMP pasti ada saja guru yang meminta kita untuk membuat resume atas suatu materi tertentu. Membuat resume ini sebenarnya teknik yang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok dalam suatu materi atau tulisan. Juga teknik yang cukup efektif untuk memahami materi. Masalah yang sering terjadi, resume disusun bukan dengan meresume akan tetapi menyalin. 

Memang benar, dalam menyusun sebuah resume kita sebagai penulis resume tidak boleh menambahkan opini kita apalagi jika opini kita bertentangan dengan isi materi. Namun, bukan berarti kita lantas menyalin saja tanpa ada modifikasi. Gorys Keraf dalam bukunya "Komposisi" memberikan beberapa panduan menulis resume, salah satunya mengadakan reproduksi. Bahasa mudahnya menuliskan kembali ide pokok dengan bahasa sendiri. 

Kelas menulis "Belajar menulis bersama om Jay" malam ini menampilkan ibu guru Tere sebagai narasumber. Sebelumnya beliau juga mengikuti kelas menulis ini di gelombang-gelombang awal. Ibu Tere yang mengajar di SDN Waihibut, Sumba Tengah, NTT ini adalah salah satu peserta kelas menulis yang berprestasi. Tugas resume yang beliau tulis sering mendapatkan penghargaan, Resume tercepat, resume terbaik dan resume paling inspiratif. 

Begitu mempelajari biografinya, rupanya ibu Tere ini memang sebelumnya juga memiliki segudang prestasi. Sesuai motivasi menulis yang selalu dipegang bu Tere, berbagi dan berprestasi, melalui tulisan-tulisannya beliau membagikan banyak hal menginspirasi juga menorehkan prestasi. Tulisan-tulisan bu Tere baik di laman blognya maupun di laman facebook pribadinya sarat akan berbagi ilmu. Prestasinya jangan ditanya lagi, amat banyak. Apa saja best achievment yang pernah diraih bu Tere bisa di simak di biografi beliau.

Sebagai pemegang piala penulis resume terbaik, malam ini bu Tere di dampuk untuk membagikan tips menulis resume. Lebih khusus lagi tips menulis resume untuk kebutuhan blog yang mana sebuah tulisan diunggah dengan tujuan agar lebih banyak pembaca. 

Menulis Resume Pertama
Ibu Tere yang juga dipanggil dengan cikgu Tere, bercerita jika saat pertama kali harus menulis resume dari kuliah daring melalui WA Grup ini merasa kebingungan. Namun, tidak membiarkan kebingungan itu berlanjut, seperti motto hidupnya belajar, belajar, dan belajar, cikgu Tere belajar menulis resume dengan mencari tahu bagaimana tips dan trik menulis resume yang baik. 

Awal menulis resume, bu Tere masih mengimitasi gaya resume orang lain. Namun, beliau merasa tidak nyaman dan kaku menulis dengan mengikuti cara orang lain menulis. Seperti saran om Jay yang juga selalu disarankan kepada kami, beliau melakukan blog walking. Berkunjung ke blog-blog untuk membaca tulisan-tulisan orang lain. Lambat laun beliau menemukan gaya menulisnya sendiri sehingga menjadikannya nyaman dan percaya diri untuk membagikan tulisannya.

Sebagai seorang blogger pemula, sangat wajar jika statistik pengunjung mampu menjadi suntikan semangat dalam menulis. Pun begitu yang terjadi kepada bu Tere. Beliau juga sangat senang jika banyak yang berkunjung ke blognya. Memberikan komentar di setiap tulisannya. Bahkan beliau sempat memasang widget statistik guna memantau jumlah pengunjung blognya. Persis seperti yang saya alami sebagai blogger pemula. 

Menulis Resume Sepenuh Hati Memetik Prestasi
Suatu saat, dikelas menulis angkatan beliau diberikan tantangan oleh narasumber saat itu, Ibu Lilis guru cantik dari NTT, untuk menulis resume dengan cepat. Peresume tercepat akan mendapatkan hadiah buku dari bu Lilis. Bu Tere menjawab tantangan tersebut dengan sangat epic ditengah listrik padam. Perjuangannya tidak sia-sia, karya resumenya menjadi salah satu resume tercepat dan juga disukai oleh bu Lilis. Hadiah buku pun jatuh ke tangan bu Tere.

Pengalaman tersebut ternyata mampu melecut semangat bu Tere untuk terus menulis. Menambah motivasi menulisnya untuk berprestasi. Atas tekatdnya tersebut, beliau benar-benar menorehkan prestasi dalam kepenulisan resume kuliah ini. Berikut ini adalah prestasi yang di raih bu Tere selama kuliah WA.
  1. Resume tercepat
  2. Resume terbaik
  3. Tulisan terbaik dan inspiratif
  4. Penghargaan Blogger Inspiratif
Tidak berhenti disitu, dengan konsisten menulis setiap hari dan tentunya tidak asal menulis, bu Tere berhasil menerbitkan buku bersama Prof. Eko Indrajit melalui penerbit mayor Andi. Beliau mengatakan jika buku yang berhasil tembus penerbit tersebut merupakan suatu keajaiban. Buku berjudul "Belajar Semudah Klik, Membangung Ekosistem Ubiquitous Learning dalam Konsep Merdeka Belajar" merupakan hasil menulis tujuh hari tantangan dari Prof. Eko. 

Jika membaca proses penulisan buku Belajar Semudah Klik dalam blognya, patutlah buku karya bu Tere ini layak terbit di penerbit mayor. Segera setelah tantangan dilontarkan, beliau langsung mengirimkan outline buku kepada Prof. Eko. Bahkan kemudian, Prof. Eko langsung menantangnya untuk menyelesaikan Bab I keesokan harinya. Tantangan menulis buku dalam tujuh hari pun di jawab dengan tuntas oleh bu Tere. Bahkan ketika target menulisnya ditambah, beliau tak patah arang walau sempat mengatakan kalau beliau pesimis. Menulislah setiap hari dan buktikan keajaiban apa yang akan terjadi. Kalimat tersebut sangat nyata bagi bu Tere.

Menulis Resume Kuliah Rasa Artikel Mewah
Artikel mewah sudah pasti banyak pembacanya. Rupanya menarik pembaca agar sukarela membaca tulisan kita merupakan perihal yang tidak mudah. Resume-resume kuliah yang di tulis di blog bu Tere tidak terasa seperti resume kuliah. Tulisan-tulisan resume tersebut layaknya artikel populer yang renyah untuk dinikmati. 

Bagaimana membuat artikel renyah dan ramai pembaca? Berikut tips menulis resume anti sepi ala cikgu Tere.
  1. Tulis sesegera mungkin, selagi topik masih hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yang terlewat. Semakin lama menunda menulis, akan semakin banyak yang terlewat.
  2. Tulis menggunakan gaya tulisan sendiri. Just be your self
  3. Tangkap poin penting yang disampaikan pemateri. Modifikasi bahasa atau kalimat-kalimat yang digunakan. Jangan hanya menyalin tulisan dari pemateri atau bahasa bekennya jangan asal copas.
  4. Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk ke resume. Bisa dihubungkan dengan pengalaman pribadi.
  5. Gunakan heading dan subheading. Penggunaan heading dan subheading akan memberikan kesan lebih rapi terhadap tulisan. Selain itu, penggunaan heading dan subheading aan membantu pembaca memahami struktur tulisan.
  6. Tulis resume dengan sepenuh hati. Menulis resume jangan hanya karena ada tugas, hanya agar gugur kewajiban. Namun, tulislah resume dengan sepenuh hati, sehingga usaha yang akan kita lakukan pun tidak akan setengah-setengah dalam menulis. Kalau kata om Jay, menulis itu jangan asal jadi. Apa yang setidaknya harus dilakukan agar tidak asal menulis.
    • Menentukan judul resume yang wow (lihat poin 7)
    • Mencari referensi terkait topik
    • Merancang pasar resume kita
    • Menyiapkan strategi promosi
    • Merancang tampilan / visual resume (bisa dengan menambahkan gambar atau video)
    • Melakukan editing sederhana (PUEBI)
  7. Gunakan judul yang menarik. Berikut tips menentukan judul yang menarik menurut Mahrani dalam artikel Lima Judul Tulisan yang Menarik Minat Pembaca.
    • Judul Bombastis. Menggebu-gebu, mustahil, berlebihan. Contoh : 6 Hari Bisa Bahasa Inggris, Sukses dalam 10 Hari dll.
    • Judul Kontroversi. Bertolak belakang, bertentangan. Contoh : Mengubah wajah sekolah menyeramkan menjadi menyenangkan.
    • Judul How To. Tips dan Trik, cara membuat sesuatu, tutorial. Contoh : Tips dan Trik Merawat Blog Seperti Anak Sendiri
    • Judul Manasuka. Suka-suka penulisnya. Kadang membingungkan tapi juga membuat penasaran. Contoh : Cinta Brontosaurus, Mariposa, Tarian Kunang-Kunang, dll.
    • Judul Rahasia. Sangat membuat penasaran pembacanya karena isinya tidak mudah ditebak. Contoh : Kitab Sukses Mahasiswa.
  8. Cari informasi tentang narasumber yang akan kita tulis materinya. Semakin lengkap data yang kita punya, maka semakin oke resume kita. Resume yang kita tulis menjadi berbeda dari peresume lain. Cara mencari infonya bisa mendatangi sosial media narasumber.
  9. Gunakan aplikasi atau alat lain yang mendukung. Misalnya narasumber memberikan materi melalui link youtube, maka sambil menonton sambil tulis resumenya. Jika narasumber menggunakan Voice Note, gunakan aplikasi voice to text.
  10. Lakukan blog walking untuk mencari tahu informasi apa yang terlewat.
 
Menulis resume banyak manfaatnya. Menambah pengetahuan, mengikat sari - sari ilmu, dan menajamkan pola berpikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban akan terjadi. Maka, buktikanlah sendiri.
_Theresia Sri Rahayu_ 


#salamliterasi

Magelang, 17 Juni 2020
Ratna Dhevi F.

Tuesday, June 16, 2020

AJINING DHIRI ANA ING LATHI

-java in education series

Beberapa bulan belakangan ini, viral sebuah lagu dari weird genius yang berjudul lathi. Bahkan sampai ada challangenya yaitu lathi challange. Challangenya berupa menirukan tarian yang ada di video klip lathi. Bukan challange tersebut yang ingin saya bahas. Akan tetapi salah satu liriknya yang menggunakan paribasan jawa "ajining dhiri ana ing lathi". 

Ajining dhiri ana ing lathi atau boleh juga dinyatakan dengan ajining dhiri saka lathi. Secara bahasa, aji dapat diartikan sebagai nilai. Sedangkan lathi adalah bibir atau lidah. Jadi secara bahasa ajining dhiri ana ing lathi dapat diartikan dengan nilai diri seseorang berada pada bibirnya. 

Tentunya kita setuju jika nilai diri seseorang berkaitan erat dengan kehormatan seseorang. Seseorang yang memiliki nilai diri yang baik di mata manusia lain maka yang bersangkutan akan memiliki kehormatan, setidaknya dimata manusia yang menilai tersebut. Sebaliknya, orang dengan nilai diri yang buruk maka dia tidak akan mendapatkan kehormatan.

Lathi - bibir atau lidah. Secara harfiah dapat kita artikan sebagai ucapan. Maka, ajining dhiri ana ing lathi dapat kita maknai bahwa nilai atau kehormatan seseorang ada dalam ucapannya, tutur katanya. Jika seorang manusia tutur katanya kasar, kata-katanya sering menyakiti manusia lain tentu nilai dirinya akan berkurang di mata orang lain. Pun dengan kata-kata bohong, mencla mencle*1) lama-lama orang akan sulit percaya kepadanya. 

Paribasan tersebut mengingatkan agar kita sebagai manusia untuk selalu menjaga ucapan. Jangan sampai kata-kata yang kita ucapkan menyakiti orang lain. Jangan sampai kata-kata yang kita ucapkan menebarkan kebohongan. Jangan sampai kata-kata yang kita ucapkan adalah sebuah fitnah atau ujaran kebencian. Yang paling sederhana, jangan sampai kata-kata yang terucap dari mulut kita hanya berisi kesia-siaan.

Dalam dunia pendidikan, tentu prinsip hidup satu ini sangat penting untuk diterapkan. Baik oleh guru maupun peserta didik. Terutama untuk guru, prinsip ini harusnya tidak boleh lepas dari ingatan. Kenapa? Guru - digugu dan ditiru. Akronim tersebut tentu bukan tanpa makna. Seorang guru akan menjadi contoh bagi anak didiknya. Apakah menjadi contoh yang buruk menjadi pilihan?

Kata-kata yang keluar dari mulut seorang guru, bisa jadi sangat membekas pada siswanya. Contoh kecil saja, misalnya "masa kaya gitu aja ga bisa". Tidak mengatakan bodoh memang, tapi bisa jadi kalimat sederhana yang mungkin tidak sengaja jika dilontarkan guru di waktu yang terlalu "pas" akan dapat sangat membekas pada siswa. Pernah saya bercerita dengan salah seorang siswa. Siswa ini tidak mau bertanya kepada salah seorang guru, padahal dia butuh. Tebak kenapa dia tidak mau bertanya pada guru tersebut? Karena setiap ditanya siswa, guru tersebut mengatakan "masa gitu aja ga bisa, tu temennya aja bisa". 

Saya tidak menyalahkan guru tersebut. Jika pembaca Petrichor Story adalah seorang guru, mungkin sedikit banyak dapat memahami guru tersebut. Apalagi jika, guru tersebut tidak berlatar belakang pendidikan guru. Yang kuliah keguruan pun, saya yakin mungkin sekali dua kali pernah terucap hal-hal seperti itu. Mungkin termasuk saya. Semoga Allah mengampuni saya. Guru tersebut saya yakin tidak bermaksud "menganggap bodoh" atau membiarkan ketidaktahuan siswa tersebut. Mungkin beliau sudah sering endapat pertanyaan serupa, mungkin beliau ingin agar siswa tersebut mencari tahu dulu sebelum bertanya padanya dan alasan-alasan baik lainnya.

Kita tidak akan pernah bisa menyangka, apa yang kta katakan mungkin akan berdampak besar bagi seseorang. Bagi sebagian orang mungkin tidak apa menerima perkataan A misalnya, tidak begitu dengan orang yang lain. Pun begitu dengan siswa. Itulah mengapa orang tua sering berpesan hati-hati dengan omongan. Pikirkan dahulu sebelum diucapkan. Bahkan maksud baik pun jika dikatakan dengan bahasa yang kurang tepat akan diterima dengan tidak tepat pula. 

Ajining dhiri ana ing lathi pun tentu berlaku juga untuk para siswa. Sering saya temui siswa yang masih berkata kasar, seolah kata kasar tersebut tidak apa-apa. Banyak hal yang melatar belakanginya. Entah itu keluarga, lingkungan, atau lingkaran pergaulan si anak. Dalam dunia digital pun, seakan kata kasar sering kali berseliweran. Seolah bahasa tersebut biasa saja. 

Beberapa siswa bahkan seperti tidak dapat membedakan bagaimana bertutur kata dengan temannya dan dengan gurunya. Memang benar, guru dan siswa salah satu garis hubungannya harus seperti teman. Namun, hemat saya tak sepenuhnya bisa lantas bisa berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa yang terlalu "teman". Kalau di jawa atau di sunda bisa sangat di bedakan dengan penggunaan bahasa kasar (sehari-hari biasanya untuk teman sebaya) dan penggunaan bahasa halus (bahasa yang memperhatikan dengan siapa kita berbicara). Saya kurang paham dengan wilayah lain. Karena Indonesia ini sungguh kaya bahasa. 

Sekolah adalah miniatur kehidupan bermasyarakat. Kapan lagi kita berlatih hidup bermasyarakat kalau bukan di sekolah. Kapan lagi anak-anak kita berlatih bermasyarakat kalau bukan di sekolah. Harapannya anak-anak ini ketika nanti sudah benar-benar terjun ke masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan baik dan menjadi masyarakat yang memiliki nilai diri yang baik. Minimal dimulai dari bahasa atau ucapan. 

Kalau bisa berucap yang baik mengapa harus berucap yang buruk.
Kalau berucap baik mungkin dapat menyenangkan orang, mengapa harus berucap buruk yang mungkin dapat menyakiti orang.
Bila bisa membuat tulisan yang positif mengapa harus membuat tulisan negatif.


Menurut kalian apakah ajining dhiri ana ing lathi perlu kita jadikan prinsip hidup? Tulis di komentar ya.

#salamliterasi

Magelang, 16 Mei 2020
-dhe

*1) Mencla mencle : Ucapannya mudah berganti. Pagi ngomong A eh siang sudah ganti B untuk konteks yang sama. 

Monday, June 15, 2020

MOTIVASI adalah KOENCI

Sebuah rangkuman belajar dari kelas menulis "Belajar Menulis Bersama Om Jay" melalui WA grup.
Hari/Tanggal     : Jum'at 15 Juni 2020
Narasumber      : Brian Prasetyawan
Tema                 : Ngeblog di blogger

Seperti biasa, setiap Jum'at kami akan belajar menulis lagi. Malam ini agak berbeda, sehingga saya akan menuliskan resume ini pun dengan cara berbeda. Narasumber malam ini adalah Pak Brian seorang guru SD yang juga blogger. Mengapa saya sebut agak berbeda? Eits jangan negting alias negatif thinking dulu. Berikut resumenya, disimak ya.

Menjadi Blogger 
Kenapa saya sebut materi malam ini berbeda? Kisah pak Brian ini relate sekali dengan saya. Tidak, tidak, saya belum mengenal pak Brian sebelum ini. Sama tapi beda, sepertinya itu kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan relate tadi.

Pak Brian mengenal dunia blog atas ajakan temannya di tahun 2009. Situs blog yang pertama kali dikenalnya adalah blogger.com. Beliau memulai tulisannya dengan mengunggah ulang artikel artikel menarik yang di bacanya di majalah atau surat kabar. Bahkan terkadang mengcopy paste unggahan blog atau web orang lain. Beruntung blog beliau tidak di banned pihak google, karena menulis ulang artikel atau mengcopy paste adalah tindakan pelanggaran hak cipta. Sudah tentu ini bukan untuk ditiru akan tetapi dapat dijadikan pelajaran bagi kita.

Lain pak Brian, lain saya. Sama-sama mengenal blog di sekitar tahun 2009, saya tidak langsung membuat blog seperti pak Brian. Bisa dibilang saya hanya penikmat tulisan-tulisan di blog. Tahun itu blog memang sedang booming. Mencari tugas kuliah, membaca cerpen, membaca sajak atau puisi, membaca komik, mendengarkan musik. Saya punya blog-blog langganan untuk membaca kesenangan-kesenangan saya tadi. Tulisan pertama saya di blog adalah tugas kuliah untuk menulis sebuah artikel yang kemudian diunggah di blog kelas. Itupun hanya setor tulisan saja, yang mengunggah ke blog adalah teman saya. Saya membuat blog pertama saya di hampir penghujung tahun 2011. Dua tahun setelah mengenal blog.

Motivasi Ngeblog
Seperti penulis hebat lainnya, Pak Brian juga memiliki konsistensi menulis yang luar biasa. Sebelas tahun bukan waktu yang singkat. Sejak masa blog menjadi primadona hingga kini blog yang mulai sepi digantikan dengan vlog. Bapak guru ini bahkan memiliki beberapa blog yang dikelola. Setidaknya ada dua blog milik pribadi, yaitu personal blog yang isinya campur aduk seperti blog saya ini dan juga blog untuk mendukung pembelajaran SD nya. Selain mengelola blog miliknya sendiri, beliau juga mengelola blog-blog lain seperti organisasinya, sekolahnya bahkan blog resmi tempat ibadahnya.

Sebelas tahun ngeblog dengan mengoperasikan lebih dari satu blog, ditengah kesibukannya mengajar tentu bukan sesuatu hal yang mudah. Contohnya paling mudah ya saya. Blog saya sering vakum bukan hanya mingguan atau bulanan, blog saya vakum tahunan. Ternyata kuncinya adalah motivasi yang kuat dan dinamis. Mengapa saya katakan dinamis, karena motivasi pak Brian ini berubah seiring waktu. Nah ini yang kurang saya miliki dalam ngeblog, motivasi. 

Motivasi awal beliau ngeblog adalah statistik. Jika banyak yang berkunjung ke blognya maka beliau semakin semangat menulis di blog. Apalagi jika tulisannya berhasil tembus di nomor satu pencarian google. Jika motivasinya adalah statistik, hal tersebut pasti sangat memberikan suntikan semangat untuk terus berkarya. Apalagi jaman marak blog waktu itu, adsense pun pastinya lumayan gurih jika pengunjung blog kita ramai. Seiring berubahnya zaman, motivasi pak Brian sekarang adalah target menulis. Dengan tercapainya target maka semangat menulis pun tetap terjaga.

Sedikit cerita, mengapa blog saya lebih sering tidak updatenya dulu. Benar, saya sudah menceritakan di atas tadi. Motivasi saya kurang dalam ngeblog. Malah bisa dibilang tidak ada motivasi untuk ngeblog. Dulu menulis di blog adalah salah satu upaya healing bagi saya. Karena tidak mungkin membawa diary saya kemana-mana dan laptop saya sudah seperti laptop umum di organisasi, maka saya pun tidak mau menulis yang kemudian disimpan di laptop. Akhirnya saya membuat blog untuk menulis. Saya menulis di blog tapi tidak mau kalau ada orang yang membacanya. Nah loh bingung kan. Makanya saya tidak pernah mencoba memviralkan blog saya, bahkan banyak tulisan yang tidak berjudul. Agar tidak muncul di pencarian google. Intinya apa? Saya tidak memiliki motivasi sama sekali untuk ngeblog, yang mana orang ngeblog itu agar tulisannya di baca orang. Saya sebaliknya.

Benar kata pak Brian, agar konsisten menulis kita membutuhkan motivasi. Jika suatu saat motivasi hilang maka kita perlu menumbuhkan motivasi baru agar kita terus dapat menulis. Keterampilan, semahir apapun jika tidak lagi pernah dilatih, maka akan berkurang juga kemampuan terampil tersebut. Pemaparan materi dari pak Brian di kelas tadi, menimbulkan pertanyaan sendiri bagi saya. Apa motivasi saya menulis di blog ini? Apakah sekedar memenuhi tugas dari om Jay? Lalu setelah kelas ini berakhir akan saya apakan blog ini? 

Seperti kata pak Brian dalam blognya, kita perlu memberikan target-target sederhana yang kita tetapkan sendiri untuk menjaga motivasi menulis. Mungkin untuk saat ini tak apa lah jika meniru pak Brian, menjadikan target sebagai motivasi. Target menulis setiap hari seperti tantangan om Jay sebelum secepatnya saya harus mencari motivasi lain selain target.

Ingat! Motivasi adalah kunci!

Jadi, apa motivasi pembaca Petrichor Story ngeblog? Tulis di komentar ya.


#SalamBloggerIndonesia

Magelang, 15 Juni 2020
Ratna Dhevi F.


FYI : penting!
  1. Pak Brian bisa dikunjungi di  http://www.praszetyawan.com/
  2. Kisahnya menjaga konsistensi menulis bisa di baca di http://www.praszetyawan.com/2020/06/menjaga-konsistensi-ngeblog-11-tahun.html
  3. Pak Brian juga memberikan tips menerbitkan buku dari blog, bisa dibaca di http://www.praszetyawan.com/2020/06/membukukan-tulisan-di-blog.html
  4. Teerakhir, pak Brian juga telah menerbitkan beberapa buku. Buku terbarunya berjudul Aksi LIterasi Guru Masa Kini. Silakan kunjungi link   http://www.praszetyawan.com/search/label/Karya%20Buku  untuk melihat review buku-buku beliau, disitu juga ada cara pemesanan buku jika pembaca tertarik dengan buku pak Brian.


Sunday, June 14, 2020

DONOR DARAH : Sedekah tanpa uang

Taukah kamu, sejak tahun 2004, tanggal 14 Juni diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia lo. Tanggal 14 Juni ditetapkan bertepatan dengan ulang tahun Karl Landsteiner penemu sistem penggolongan darah. Atas penemuannya ini Karl memenangkan nobel di tahun 1930.

(Pict. Source : KSR PMI Unit UPI)

Mengapa Harus Diperingati?
Mendonorkan darah, bukan hal yang sulit akan tetapi banyak yang belum mau alias belum memiliki kesadaran untuk mendonorkan darah. Butuh kesadaran tinggi agar orang bersedia mendonorkan darahnya. Selain itu, tak jarang dibutuhkan keberanian tinggi untuk memulainya. Mengapa? Karena banyak yang sudah sadar dan ingin mendonorkan darahnya akan tetapi masih dihinggapi rasa takut yang berlebihan. Butuh waktu yang cukup lama untuk PMI, sebagai lembaga yang berhak mengelola darah dari para donor, untuk mengedukasi hingga donor darah menjadi gaya hidup masyarakat kita.

Ucapan terimakasih untuk para pendonor adalah salah satu alasan mengapa hari donor darah ini harus diadakan. Di bulan Juni ini, biasanya PMI memberikan apresiasi kepada para pendonor melalui piagam penghargaan untuk pendonor yang sudah mendonorkan darahnya 10, 25, 50, 75 dan 100 kali. Sebenarnya untuk piagam 10 dan 25 kali mendonor bisa langsung meminta ke Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) untuk dicetakkan. Khusus pendonor yang sudah mendonorkan darah 100 kali atau lebih, piagam biasanya akan diberikan oleh Presiden dalam bentuk piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial

Selain sebagai ucapan terimakasih, hari donor darah sedunia ini juga dijadikan ajang untuk mengajak pendonor baru atau pemula. Pemberian edukasi kepada masyarakat terkait manfaat donor darah. HDDS ini juga merupakan sebuah komitmen untuk memenuhi kebutuhan darah yang aman, berkualitas, cukup dan berkesinambungan bagi masyarakat yang membutuhkan agar tercukupi kebutuhannya akan darah yang 100% sukarela tanpa bayaran.

Manfaat Donor Darah
Selain kebutuhan akan permintaan darah yang selalu ada bagi mereka yang membutuhkan, donor darah memiliki manfaat yang tidak main-main untuk pendonornya. Ini dia beberapa manfaat donor darah.

1. Menjaga Kesehatan Jantung
Dengan melakukan donor darah rutin, maka sirkulasi darah akan lebih lancar. Akibatnya menurunkan resiko penyumbatan pembuluh darah. Banyak penelitian yang menyebutkan dengan rutin donor darah dapat menurunkan resiko serangan jantung. Kadar zat besi dalam darah pun dapat lebih terkontrol. 
 
2. Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah
Mendonorkan darah otomatis jumlah darah yang ada di dalam tubuh kita akan berkurang. Termasuk sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh kita. Nah karena berkurang, maka pabrik sel darah merah ini akan terpacu untuk memproduksi sel darah merah baru. Anak baru biasanya lebih total dan gesit kerjanya, begitu juga dengan sel darah merah baru.
 
3. Cek Kesehatan Gratis
Kok bisa dengan donor darah kita cek up gratis? Tentu dong, sebelum mendonorkan darah saja kita sudah di cek tekanan darah (tensi), kadar Hb, berat badan, ditanya-tanya sudah makan belum, begadang tidak, dll. Perhatian kan dokternya. Nah setelah kita mendonorkan darah, darah kita akan di cek dulu, layak atau tidak untuk ditransfusikan ke tubuh pasien. Tidak mungkin kan memberikan darah yang mengandung penyakit kepada pasien.
 
Uji screening penyakit dalam laboratorium PMI minimal meliputi Hepatitis B dan C, HIV dan Sifilis. Jika darah mengandung salah satu dari keempat penyakit tersebut, pendonor akan di panggil dan diberikan konseling sesuai standar medis. Tentu saja sesuai kode etik, rekam medis tidak akan dibocorkan. Kalau setelah kita donor kok tidak dihubungi oleh pihak PMI tempat kita mendonorkan darah, maka dapat diartikan tubuh kita terbebas dari keempat penyakit tersebut. 
 
 4. Menurunkan Kolesterol
Nah untuk yang ini masih ada beberapa penelitian yang menyanggahnya, akan tetapi banyak juga penelitian yang menunjukkan hubungan cukup serius antara kerutinan donor darah dengan turunnya kadar kolesterol. Rutin donor darah yang diimbangi dengan memperbaiki pola hidup sehat tentu akan mendukung pernyataan ini. Betul tidak? Yang jelas, di darah kita mengandung kolesterol baik dan jahat. Tentu saja, dengan kita mendonorkan darah akan ada kolesterol jahat yang ikut "terbuang" dari tubuh kita. Tugas kita, kalau sudah berkurang jangan ditambahin dong. Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat. 
 
5. Membuat Bahagia
Secara psikologis, jika kita dapat membantu orang lain maka otak kita akan merespon dengan perasaan bahagia dan perasaan damai. Tidak harus donor darah, membantu apa saja. Nah apalagi dengan donor darah. Karena dengan darah yang kita sumbangkan, bisa jadi dapat menyelamatkan nyawa seseorang dan memperpanjang harapan hidup seseorang itu dengan izin Allah. 
 
Masih banyak manfaat donor darah kalau kita mau mencari. Nah itu top 5 manfaat donor darah menurut saya. hihihi. 

Satu Kantong Menyelamatkan 3
Tadi saya membahas, jika darah yang kita sumbangkan akan diproses terlebih dahulu. Selain di screening ada penyakitnya atau tidak, darah diolah juga sesuai komponennya. Pernah dengar ada orang sakit dan membutuhkan darah tapi cuma trombositnya saja, atau sel darah merahnya saja. Nah di PMI, darah ini ada yang diolah, dipisahkan komponen-komponennya dan ada juga yang diutuhkan saja. Darah yang masih lengkap komponennya ini, biasanya diberikan kepada korban kecelakaan, pasien operasi besar, pokoknya yang kehilangan darah dalam jumlah besar.

Ada tiga komponen darah yang biasanya dipisahkkan.
1. Sel Darah Merah (PRC)
Sel darah merah biasanya diberikan kepada pasien thalasemia dan anemia.
2. Trombosit (TC)
Trombosit diberikan kepada mereka yang mengalami perdarahan atau dicuragai akan mengalami perdarahan karena penyakit gangguan pembekuan darah seperti hemofilia atau trombositopenia.
3. Plasma darah (FFP)
Biasanya diberikan kepada  pasien dengan infeksi berat, penyakit liver atau luka bakar berat. Di plasma darah juga mengandung faktor pembekuan. Faktor pembekuan ini mirip dengan trombosit. Fungsinya sama, berperan dalam pembekuan darah.
Jadi dari satu kantong darah yang kita sumbangkan, kita bisa membantu 3 orang dengan kebutuhan darah yang berbeda. 

Beli Darah
Nah ini yang membuat PMI sering jadi korban nyinyiran netijen. Ini HOAK banget. PMI tidak pernah melakukan praktik jual beli darah ya. Di atas saya sudah menuliskan sedikit banyak tentang pengolahan darah sebelum darah sampai kepada pasien yang membutuhkan. Nah biaya pengelolaan darah ini sangat mahal alias tidak murah. Dari mana pembiayaannya? Subsidi pemerintah dan subsidi PMI. Nah, si subsidi-subsidi ini belum menutup biaya pengolahan darah. Sisa biaya yang tidak tertutup oleh subsidi ini yang kemudian dibebankan kepada pasien. Biaya tak tersubsidi ini disebut dengan Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD). Jadi bukan jualan darah ya, tapi mengganti biaya pengolahan darah agar aman sampai ke pasien.

(Pict source : KSR PMI Unit UPI)

BPPD setiap daerah bisa berbeda-beda, tergantung subsidi tadi ya. Jadi jangan dibandingkan antara BPPD daerah satu dengan daerah lainnya. BPPD biasanya ditetapkan oleh bupati atau wali kota melalui peraturan bupati atau wali kota. Nah silakan dicek, berapa BPPD yang sedang berlaku di daerah masing-masing. Tindakan pengambilan untung dalam BPPD itu termasuk pelanggaran pidana. Jadi baik bank darah yang ada di PMI maupun rumah sakit tidak boleh membebankan biaya melebihi BPPD yang ditetapkan.

Sebagai pengetahuan tambahan, biaya pengelolaan darah yang dikeluarkan bukan hanya untuk pengolahan akan tetapi juga ada biaya untuk pemusnahan darah rusak. Darah rusak adalah darah yang sudah kadaluarsa dan darah yang tidak lolos uji screening penyakit tadi, Pemusnahan darah tentu saja ada prosedur nya sendiri tidak semudah kita memusnahkan sampah. Tentu saja biaya pemusnahan darah ini pun memerlukan biaya yang tidak sedikit. 

Saya Mau Donor Darah, Bagaimana Caranya?
Jika mau donor darah, maka pastikan kita memenuhi syarat-syaratnya. Berikut ini syaratnya :
1. Usia minimal 17 tahun
2. Berat badan minimal 45 kg, kadang ada UDD PMI yang mensyaratkan lebih.
3. Bagi wanita tidak sedang haid, hamil dan menyusui
4. Sehat jasmani rohani, jadi kalau sedang sakit ditunda dulu donor darahnya.
5. Sudah sarapan atau makan 
6. Tidur cukup minimal 5 jam, usahakan tidur sebelum jam 12 malam.
7. Tidak memiliki riwayat penyakit jantung, Hepatitis B/C, sifilis, HIV, kanker dan kencing manis.
8. Tidak mengonsumsi/kecanduan narkoba dan alkohol
9. Tidak mengonsumsi obat dalam 3 hari terakhir

Nah kalau sudah oke semua syarat di atas, langsung cuss ke PMI. Masalah syarat tensi dan Hb nanti akan di cek oleh dokter yang bertugas sebelum kita mendonorkan darah. Ngomong-ngomong, tekanan darah yang diijinkan untuk bisa donor darah adalah tekanan sistolenya berkisar antara 100-180 dan diastolenya berkisar antara 70-100. Terkadang ada dokter yang berkebijakan mengambil standar lebih tinggi. Sedangkan Hb yang diijinkan berkisar antara 12,5-17,0 gr/L. Nah, jadi kalau sudah ke UDD tapi ditolak karena tidak memenuhi syarat tekanan darah atau Hb nya, jangan baper ya. Oiya, jangan lupa bawa identitas diri atau kartu donor jika sudah pernah mendonorkan darah setiap akan mendonorkan darah.

Stok Darah Menurun Drastis Semenjak Pandemi
Sejak pandemi covid ini muncul dan karantina mandiri serta wilayah dicanangkan, stok darah di PMI menurun drastis. Pembatasan sosial dan pandemi covid menyebabkan pendonor rutin memilih untuk tidak mendonor sementara waktu. Akibatnya, hampir di setiap kota kekurangan persediaan darah karena berkurangnya jumlah pendonor sukarela. Padahal permintaan darah terus berlangsung. Apalagi pandemi ini terjadi bersamaan dengan musim demam berdarah yang memang sudah menjadi penyakit endemik musiman di Indonesia. Memang tidak semua kasus deman berdarah membutuhkan tranfusi, akan tetapi lonjakan kasus deman berdarah sedikit banyak tetap memberikan efek berkurangnya stok darah disamping kebutuhan rutin akan darah seperti pengidap thalasemia.

Sebelum pelonggaran PSBB dan isu new normal dihembuskan, hampir setiap hari saya mendapatkan pesan berantai mengenai kebutuhan pendonor pengganti. Pendonor pengganti adalah, pendonor yang dimintai tolong oleh pasien untuk mendonorkan darah guna mengganti stok darah minimal bank darah. Bank darah harus memiliki stok minimal, tidak boleh kosong. Karena darah dari pendonor harus melalui uji dan screening terlebih dahulu, tidak dapat langsung digunakan. Dan di masa lowong itu, bisa jadi ada pasien gawat darurat yang membutuhkan darah secepatnya. Maka, ketika pasien butuh dan stok darah tinggal stok minimal maka keluarga pasien harus mencari pendonor pengganti. 


Nah, sudah tau manfaat dan kebermanfaatan donor darah kan. Yuk donor danar. Mulai hari ini ya. Rutin setiap tiga bulan sekali. Selain sehat juga membantu orang lain.

Donor Darah, sedekah tanpa uang
"Tiada Kata Berhenti untuk Terus Berarti"
 
#salamkemanusian
#salamliterasi

Ratna Dhevi F.
Magelang, 14 Juni 2020


spesial thanks to: 
KSR PMI Unit UPI ----- duh jadi kangen ngurusin perdonor darahan, bolak balik UDD PMI, nyari sponsor yang susah banget, edukasi habis-habisan pas dulu awal pegang biro ini karena pendonor rutin sebagian besar sudah pada lulus dan yang baru-baru ternyata belum teredukasi seluruhnya. 

Sumber :
Kerangka acuan HDDS PMI 2020
Palang Merah Indonesia
Omni Hospital
Alodokter.com
Halodoc.com

Saturday, June 13, 2020

Menimba Pengalaman dari Mr. Bams

Sebuah rangkuman belajar dari kelas menulis "Belajar Menulis Bersama Om Jay" melalui WA Group.
Hari/Tanggal     : Jum'at, 12 Juni 2020
Narasumber      : Bambang Purwanto (Mr. Bams)
Tema                 : Kisah Guru Ngeblog di Wordpress


Lakukanlah apa yang mau dan bisa kita lakukanlah. 
Banyak orang yang bisa tapi kadang tidak mau melakukannya
Bermodal mau maka akan menjadi bisa.
-Bambang Purwanto-

Narasumber malam ini, sudah tidak asing bahkan bagi kami yang baru mengenal dunia kepenulisan khususnya komunitas PGRI. Yap, malam ini kami akan menimba pengalaman dari Mr. Bams. Sejak awal bergabung di WA grup belajar menulis ini, Mr. Bams sangat aktif membagikan tulisan-tulisannya dan juga bertanggung jawab atas data registrasi peserta hingga presensi kehadiran kelas.

Mr. Bams Sang Guru Blogger
Mr. Bams memulai aktivitas ngeblog sejak 2009. Pada tahun tersebut Mr. Bams menjadi pembina ekstrakulikuler blog. Pada mulanya Mr. Bams menggunakan Multiply, sebuah laman ngeblog kroyokan yang hits di era itu. Setelah Multiply berpindah haluan dan "mengusir" para bloggernya, Mr. Bams pindah ke ngeblog dan menggunakan wordpress. 

Jika ditanya, kenapa ngeblog Mr? Rupanya Mr. Bams ini penggemar literasi garis keras, Beliau sangat senang menulis. Nah, jika ditanya kenapa membuat blog? Berikut jawaban Mr. Bams.
Tujuan Ngeblog
  1. Malu, sebagai guru TIK ga punya blog
  2. Malu, sebagai penggiat literasi ga punya blog
  3. Berbagi pengalaman
  4. Menyimpan tulisan sepanjang zaman (bukan sepanjang hayat)
  5. Menghasilkan rupiah
Isi Blog tu Apa Aja?
  1. Apa aja sesuka kita. Sukanya apa, itu yang ditulis di blog.
  2. Sesuatu yang bermanfaat
  3. Sesuatu yang membantu orang lain
Kalau penasaran isi blognya Mr. Bams apa aja langsung meluncur ke blog beliau di penamrbams.id
Sebagai bocoran, ada tiga konten utama di blognya Mr. Bams, yaitu
  1. Berita, tayang setiap pagi
  2. Suka-suka, tayang setiap siang. Namanya suka-suka, ya suka-suka lah kalau kadang ga tayang
  3. #tulisansebelumtidur, tayang setiap malam. Konten ini yang sangat akrab dengan kami. Setiap malam Mr. Bams pasti membagikan link #tulisansebelumtidur ke WA grup.
Bagaimana Agar Blog Ramai?
  1. Bergabung dengan komunitas. Bagikan tautan blog ke dalam komunitas setelah menulis.
  2. Sering memperkenalkan blog kita. Caranya sama seperti poin 1, bagikan tautan blog. Tidak hanya ke dalam komunitas, akan tetapi ke semua akses yang kita punya, salah satunya melalui media sosial.
  3. Rajin berkunjung ke blog lain. Jangan lupa meninggalkan jejak agar yang dikunjungi tau kalau kita berkunjung ke blognya. Selain saling mendukung sesama blogger, pengunjung lainpun dapat melihat profil kita disetiap blog yang kita kunjungi. 
  4. Buatlah blog kita untuk membantu orang lain. Poin ini dapat juga diartikan, buatlah konten yang bermanfaat.
Manfaat Mengelola Blog
  1. Menyimpan tulisan. Pernah mendengar jejak dunia maya tidak dapat dihapus? Begitupun tulisan kita di blog. Jika kita hanya menyimpannya di laptop ataupun di buku tulis maka kemungkinan hilang sangat tinggi. Berbeda jika kita unggah ke blog, tulisan kita aka berjejak.
  2. Melatih menulis. Dengan terbiasa menulis di blog, secara tidak sadar kita melatih keterampilan menulis kita. Tentunya keterampilan yang di asah rutin akan meningkat kualitasnya. Seiring meningkatnya kualitas tulisan kita, pasti kualitas diri kita pun meningkat.
  3. Membangun kepercayaan diri baik kepercayaan diri sebagai personal maupun kepercayaan diri akan tulisan yang dibuat. Seperti yang kita tau, tulisan di blog dapat dibaca secara umum. Mau tidak mau kita harus siap menerima kritik dan saran akan tulisan kita. Tentu hal tersebut jika diterima dengan lapang dada dan diterapkan, akan membangun kepercayaan diri dalam menulis.
Jika pembaca Petrichor Story ingin tau atau ingin membuat blog di wordpress tapi belum tau caranya, bisa banget menghubungi Mr. Bams di blog. Karena Mr. Bams ini juga menjadi pelatih di kelas membuat blog. Ada kelas dasar, ada kelas lanjutan juga. 

Mr. Bams, Ayah Salwa Sang Pendongeng
Kecintaannya kepada anak-anak membuat Mr. Bams menjadi seorang pendongeng jauh sebelum terjun di dunia perblog-an. Bahkan sampai sekarang Mr. Bams masih menjadi pendongeng tetap di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung. Ayah Salwa adalah nama panggung yang digunakan Mr. Bams dalam dunia perdongengan. Salah satu tokohnya, Maryo Teduh, dimainkan dengan sangat apik melalui Voice Note semalam. Maryo Teduh sendiri, selain plesetan nama seorang motivator terkenal juga memiliki arti nama yang unik. MarYo TeDUH, Mari Ayo Tenang Dalam Urusan Hidup. 

Mr. Bams Sang Penggerak Literasi
Totalitas Mr. Bams di dunia literasi, bukan hanya seorang blogger, penulis dan pendongeng saja. Mr. Bams juga aktif mengajak masyarakat untuk gemar membaca dengan mendirikan Taman Baca Masyarakat Lebakwangi di rumahnya. Tak hanya sendiri, Mr Bams mengelola TBM tersebut bersama istri dan anaknya. Kegiatan TBM Lebakwangi dapat diikuti pada laman lebakwangimembaca.wordpress.com 

Selain mendirikan dan mengelola TBM Lebakwangi, Mr. Bams juga aktif dalam kegiatan literasi di sekolah atau yang sekarang disebut dengan Gerakan Literasi Sekolah. Bahkan SMP Taruna Bakti, sekolah dimana Mr. Bams mengabdi mendapatkan juara Literasi Kategori Utama Kabupaten Bandung. 

Pesan Mr. Bams dalam Kesimpulan
  1. Sebagai guru tantangan saat ini sangat luar biasa, membiasakan menulis adalah bagian dari keterampilan yang harus diperlihatkan. Caranya dengan menulis diblog, mengirimkan tulisan ke media cetak (koran, majalah, media online) kemudian membuat buku.
  2. Buatlah blog yang dikelola sepenuh hati, tidak hanya memenuhi target. Akan tetapi tumbuh kembangkanlah blog, sehingga blog bisa menjadi cerminan pemiliknya. 
  3. Berbagilah kebaikan dengan cara apapun, termasuk media blog.
  4. Setiap orang punya potensi yang luar biasa, maka galilah dan kembangkan
Spesial Pesan Maryo Teduh

Lakukanlah apa yang mau dan bisa kita lakukanlah. 
Banyak orang yang bisa tapi kadang tidak mau melakukannya
Bermodal mau maka akan menjadi bisa.

Menulislah apa yang diinginkan
Menulislah apa yang bisa ditulis
Jangan sampai menulis yang tidak bisa ditulis
Tulislah sehingga tulisan itu bermanfaat

Salam Super Seterusnya


Mr. Bams Fun Fact :
  • Mr. Bams kembar
  • Lahir kedua karena kalah hompimpah di perut ibuknya
  • Kakak kembarnya perempuan
  • Poin 1,2,3 benar adanya kecuali poin 2 bagian hompimpah, saya tidk yakin wkwkwk. (Jangan spaneng guys)


#SalamLiterasi

Ratna Dhevi F.
Magelang, 13 Juni 2020