TRIK MENERBITKAN BUKU dari PTK
Sebuah resume belajar dari kelas menulis “Belajar Menulis Bersama Om Jay” melalui WA Grup.
Hari/Tanggal : Rabu, 3 Juni 2020
Narasumber : Hati Nurahayu
Tema : Menerbitkan
Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas
“Semakin
literat penulis, semakin oke buku yang ditulis.”
“Literasi itu
rangkaian membaca, berpikir dan menulis.”
-Hati Nurahayu-
Malam ini, kelas menulis gelombang 11 kami kedatangan pemateri yang
luar biasa. Ibu Hati Nurahayu, penulis yang karyanya sudah sangat banyak
sekaligus seorang editor yang telah banyak menggodok calon-calon buku sehingga
menjadi buku berkualitas. Tema yang di bawa malam ini sungguh menarik, apalagi
untuk para guru PNS IVa yang hendak mengurus kenaikan jabatan. Apalagi kalau
bukan PTK.
Apa itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
Mari kita bahas sedikit mengenai PTK, sebelum kita lanjut ke resume
materi utama. Penelitian tindakan itu sendiri adalah salah satu strategi
pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah (Depdiknas,1991:1 dalam
Tanireja, 2010:15).
Mudahnya begini. Pernah menyusun skripsi? Atau setidaknya laporan praktikum bagi yang masih sekolah ataupun kuliah. Kurang lebih seperti itu. Kita melakukan penelitian kemudian menyusun laporannya. Apa spesialnya PTK? Spesialnya, PTK ini dilakukan di dalam kelas sambil guru mengajar. Karena tentu saja, selain pengajar guru adalah peneliti.
Sebagai guru, tentu akan menghadapi berbagai masalah selama mengajar peserta didik. Entah itu capaian pemahaman siswa yang kurang, keterampilan praktik siswa perlu banyak perbaikan, perilaku di dalam kelas, keterampilan berpikir kritis dan masih banyak lagi. Saya yakin setiap guru pasti menemukan “masalah”.
Nah si masalah yang di temukan itu dicarikan solusi pemecahannya melalui tindakan nyata dan diamati sungguh-sungguh setiap variabelnya. Misalnya siswa kesulitan memahami materi tatanama senyawa, solusinya apa nih biar siswa tetap senang belajar tatanama senyawa sehingga tanpa sadar siswa ini sudah menghafal banyak rumus dan nama kation anion. Misalnya menggunakan permainan kartu yang mengadaptasi dari permainan kartu domino.
Mengapa Harus Mengubah PTK Menjadi Buku?
Ibu Hati memulai kelas menulis malam ini dengan kalimat “Semua
guru pastinya terutama yang diwajibkan menulis biasanya bagi PNS untukmemenuhi
naik pangkat. Susah susah gampang dalam menyusun atau menentukan latar belakang
menentukan PTK. Itu modal atau titik awal yang menentukan PTK dapat dilakukan”.
Poin
yang saya tangkap adalah guru wajib menulis.
Umumnya setelah PTK dilaksanakan dan dibuat laporannya, hasil PTK hanya diserahkan untuk mendapatkan nilai PAK, naik pangkat, selesai urusan. Paling mentok dibuatkan jurnalnya. Kebermanfaatannya hanya dirasakan guru dan siswa yang di ajar guru tersebut. Paling luas di rasakan sekolah atau komunitas MGMP.
Mengapa harus dibukukan? Tentu saja agar kebermanfaatannya lebih luas lagi. Kita ambil contoh buku PTK karya bu Hati dan om Jay. Bu Hati tinggal di Bandung sedangkan om Jay di Jakarta. Buku PTK hasil karya beliau berdua ini dibeli dan dibaca guru dari seluruh Indonesia. Kurang bermanfaat apa coba. Saya yakin dari ribuan guru di Indonesia pasti ada yang memiliki masalah yang sama dengan masalah yang diangkat di PTK bapak/ibu.
Mengubah Laporan PTK Menjadi Buku ala Ibu Hati
Ibu Hati memiliki dua versi ramuan dalam mengubah PTK menjadi buku
populer atau buku ilmiah populer. Saya akan menuliskan sesuai apa yang saya
tangkap ya, karena materi yang full nya tidak dapat saya unggah di sini. Semoga
masih tetap dapat diterima dengan baik tanpa ada yang terlewat.
Tentu saja bukan laporan PTK kemudian dijilid dan dilempar ke pasar dengan begitu saja. Jika akan menggunakan versi 1 ini, pertama kita harus mereduksi judul agar tidak penelitian banget akan tetapi masih memiliki kata kunci-kata kunci yang ada di PTK kita.
Contoh :
Judul PTK : Penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran laju reaksi untuk meningkatkan keterampilan merumuskan masalah siswa SMA N Indonesia.
Judul Buku : Meningkatkan keterampilan merumuskan masalah siswa menggunakan LKS atau LKS berbasis inkuiri terbimbing.
Nah isinya disesuaikan baik urutan penulisan maupun penggunaan bahasanya. Misalnya bab 1 diisi dengan pendahuluan, diikuti dengan bab penjabaran mengenai keterampilan berpikir ilmiah yang didalamnya memuat keterampilan merumuskan masalah, dilanjutkan dengan bab LKS, kemudian bab bagaimana menggunakan LKS untuk meningkatkan keterampilan siswa dan seterusnya
Judul buku paling mudah untuk dijadikan contoh adalah bukunya Bu Hati “Menulis Penelitian Tindakan Kelas”. Kita sudah terbayang di dalam buku tersebut pasti akan dijelaskan apa itu PTK, bagaimana menyusun proposal, bagaimana eksekusi PTK, bagaimana menulis laporannya dan tentu contoh PTK. Nah PTK kita bisa dimasukkan di setiap contoh proposal atau contoh PTK yang di sajikan. Jika ingin menulis buku PTK dengan versi ini, kita bisa menggunakan lebih dari satu PTK.
Bagaimana seharusnya buku PTK itu?
Menulis buku populer dari sebuah penelitian tentu tidak mudah. Menerjemahkan bahasa penulisan ilmiah menjadi bahasa populer yang lebih mudah dipahami tentu memerlukan kemampuan menulis yang tidak main-main. Menurut bu Hati, bahasa penulisannya sih bebas tergantung setiap penulis, karena setiap penulis memiliki gaya penulisan khasnya masing-masing. Tidak ada patokan khusus, semua kembali ke penulis.
Terlepas dari kekhasan masing-masing penulis, bu Hati memberikan rambu-rambu yang harus diperhatikan para penulis buku PTK. Berikut rambu-rambu tersebut:
- Ada
bagian yang dibuang, misalnya pendahuluan atau kata-kata yang ada PTK nya dan
sebagainya
- Ada
bagian yang ditambahkan atau diperluas pembahasannya yaitu kata-kata kunci.
Misal judul PTK Media sterofoam dalam pembelajaran hidrokarbon untuk
meningkatkan pemahaman siswa, yang harus dikembangkan pembahasannya adalah
media, pembelajaran, keterampilan berpikir.
- Isi
materi harus diperbanyak, tidak sesimpel PTK
- Upayakan
pembaca paham secara lengkap dan mengena
- Jumlah
halaman ideal +/- 70 halaman A5.
Sebagai penulis tentu ingin kan karyanya bisa diterima banyak
orang. Bagaimana tipsnya agar tulisan kita enak dibaca, menarik dan oke?
Berikut tips dari bu Hati yang juga selalu dilakukan oleh beliau.
- Banyak
membaca buku best seller
- Mencermati
di setiap buku yang di baca bagaimana cara penyajian materinya, tata letaknya
dan mungkin diksi yang digunakan.
- Menyediakan
banyak sumber bacaan lain yang relevan
Dari ketiga tips di atas, kesimpulannya cuma 1 bahwa tips menulis buku yang oke adalah banyak membaca”. Masih ingat kutipan dari bu Hati yang saya tulis di awal resume ini? Itulah kesimpulan sekaligus langkah pertama yang harus kita lakukan secara konsisten. Kalau lupa apa kutipannya silakan scroll kembali ke atas hehe.
#SalamLiterasi
_dhe
Magelang, 4 Juni 2020
daftar pustaka :
Tanireja, Tukiran dkk. 2010. Peneltian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
12 komentar
joss
ReplyDeleteTerimakasih om jay
DeleteJadi semakin semangat ni nulisnya 🙏
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBarakallah
ReplyDeleteAllahumma aamiinn
DeleteTerimakasih sudah berkunjung ibuk. Salam kenal 🙏
Terimakasih juga atas ilmunya bu Hati. Salam kenal lagi ya bu.
DeleteWaahhh mantuuul dapet hadiah kejutan. Good job Vi... Lanjutkan! 😊👍🏻
ReplyDeleteAlhamdulillah ya.
DeleteThanks taa. Loveee pokoknya 😉
Lanjutkknn..ok dah
ReplyDeleteSiap. Terimakasih sudah berkunjung pak Nengah.
DeleteManthap tulisannya bu ...👍🙏🌹
ReplyDeleteTerimakasih bu Arum.
DeleteTerimakasih juga sudah mampir.