NGEBLOG DAN KOLABORASI BIKIN OM JAY KELILING INDONESIA
Sebuah rangkuman belajar dari kelas menulis “Belajar Menulis Bersama Om Jay” melalui WA Grup.
Hari/Tanggal : Senin, 1 Juni
2020
Narasumber : Om Jay
(Wijaya Kusumah)
Tema :
Pentingnya kolaborasi dalam penerbitan buku
Berawal dari webinar Self-Driving for Teachers besutan PBPGRI, saya bertemu Om Jay kalau bisa dibilang bertemu. Saat itu Om Jay mengisi sesi yang mana pematerinya berhalangan hadir. Singkat cerita, kami para guru se Indonesia Raya ini dikompori oleh beliau untuk menulis. Nah ini, kami guru-guru se Indonesia Raya ini ternyata terkompori sehingga bergejolak semangatnya untuk menulis. Akhirnya kami mengikuti kelas menulis ini dan ternyata kelasnya hingga 12 kelas. Anggaplah satu grup 200 orang, wah wah sudah 2400 guru yang bersemangat menulis. Betapa kompornya om Jay ini Kompor Gas, meledaaak.
Hari ini adalah hari pertama kelas belajar menulis ini. Pemateri pertama adalah om Jay sendiri. Tema yang disebutkan om Jay sebenarnya adalah menerbitkan buku dari hasil menulis blog. Tema yang saya tuliskan di atas adalah tema kesimpulan saya setelah mengikuti kelas ini, hehe. Tak mengapa, apapun temanya mari kita lahap hap hap. Baiklah tanpa berlama-lama ini dia materiya. Gapapa ya saya tulis materinya ala-ala saya.
Om Jay mengawali kelas malam ini dengan mengunggah foto empat buku hasil karyanya. Catatan Harian Seorang Guru Blogger, Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa, Blogger Ternama dan terakhir Menulislah Setiap Hari dan Lihatlah Apa yang Terjadi. Keempat buku tersebut adalah hasil ngeblog lo. Wuaaaah. Dari sini saja saya tahu, Om Jay sangat konsisten dalam menulis di blog. Karena jujur menulis setiap hari itu, susaaaah gaes. Apalagi setahu saya, Om Jay ini punya beberapa blog dan semua aktif. Double waaah.
Buku Pertama, Catatan Harian Seorang Guru Blogger. Buku ini bisa dibilang sebagai antologi kisah nyata om Jay yang di tuliskan dengan rutin dalam blog beliau di blog borongan Kompasiana. Buku ini di sunting oleh pak Sukarno, editor yang tinggal di Semarang. Menurut om Jay, pak Sukarno ini sangat teliti sebagai editor.
Membutuhkan waktu selama 6 bulan untuk menerbitka buku ini. Wah kok
lama? Tentu dong untuk memnghasilkan buku yang berkualitas tentu membutuhkan
waktu dan juga ketelitian yang cukup tinggi. Uniknya, pak Sukarno dan om Jay ini
tidak bernah bertatap muka. Jadi selama proses editing, proses penerbitan
mereka hanya berkomunikasi melalui WA saja. Kolaborasi yang indah bukan?
Ah ya, om Jay di kompasiana dapat dijumpai di https://www.kompasiana.com/wijayalabs
Kalau saya, di kompasiana juga bisa dijumpai di https://www.kompasiana.com/dhe_journal
Buku kedua adalah buku berjudul Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa. Buku ini lahir dari sebuah karya ilmiah guru dari penelitian tindakan kelas atau PTK. Ternyata, sebuah karya ilmiah pun dapat menjadi karya buku. Dan laris. Wah wah lagi kan. PTK om Jay ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional dan lolos final.
Berkat PTK yang tembus nasional ini, om Jay mendapatkan laptop dan uang jutaan rupiah. Bahkan ke pulau Dewata Bali gratis. Bahkan dari PTK ini, om Jay berkesempatan untuk mengikuti kuliah singkat ke China University of Mining Technology untuk belajar STEM. Bapak Ibu guru pasti tidak lagi asing dengan STEM yang akhir-akhir ini dinaikkan kembali. Selain itu, uang sebanyak 21 juta pun di kantongi om jay dan tentunya ilmu yang sudah siap dibagikan dalam buku yang sedang proses terbit. Sudah mupeng belum?
Bagaimana ceritanya kok bisa karya ilmiah berubah menjadi buku? Ternyata om Jay pun awalnya tidak tahu kalau dari sebuah laporan PTK bisa dijadikan buku. Lagi-lagi kolaborasi epic antara om Jay dengan pak Lukman di Jawa Timur dan Ibu Hati di Bandung yang mengantarkan buku keren ini ke meja penerbit.
Buku ketiga adalah Buku Blogger Ternama. Buku ini juga lahir dari kerajinan dalam menulis blog. Melalui buku ini, om Jay mengajak para guru untuk menulis di blog dan kemudian merajut tulisannya menjadi buku yang layak jual. Buku Blogger ternama ditulis dari kisah inspiratif guru guru biasa saja menjadi guru yang luar biasa.
Gara-gara buku blogger ternama ini, Om Jay keliling Indonesia untuk menularkan semangat menulis kepada guru-guru di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan berkesempatan bulan madu gratis ke singapura. Nah kan nah kan, mupeng ga lo. Bahkan di era pandemi seperti sekarang pun om Jay masih bisa menularkan kompor meleduknya seperti yang saya ceritakan di paragraf awal tadi.
Terakhir Buku menulislah setiap hari dan lihat apa yang terjadi. Buku ini buku pertama om Jay yang diterbitkan penerbit mayor. Butuh waktu tiga tahun untuk dapat tembus penerbit mayor. Benar, memang sulit menembus penerbit mayor. Selain antriannya panjang, standarnya juga tentu lebih tinggi. Tapi enaknya gratis. Yang enak-enak memang butuh perjuangan lebih kan.
Fun Fact nya, lagi-lagi kolaborasi indah juga menghiasi perjalanan buku ini. Kepantang menyerahan om Jay, peran mbak abdah khan dan penyunting keren mas Yuan Acita mengantarkan buku ini terbit di penerbit mayor. Fun Fact lagi, ternyata om Jay juga belum pernah bertemu dengan mas Yuan yang kabarnya tinggal di Padang.
Buku ini laku keras sehingga melalui buku ini om Jay membeli rumah baru. Gimana, masih ga mupeng?
Setelah membaca cerita tentang perjalanan om Jay dalam menerbitkan buku tentunya tidak mungkin kalau tidak ingin. Pertanyaannya apakah kita sanggup menyamai kerja keras om Jay? Bahkan justru harus lebih keras lagi karena tentu semakin kesini semakin berat tantangannya.
Pesan paling penting menurut saya dari kuliah daring malam ini adalah, untuk dapat menerbitkan buku apalagi melalui penerbit mayor butuh konsistensi tinggi dan kolaborasi hebat antara penulis dan editor. Seperti yang saya tulis di awal tadi, buku yang baik memerlukan editor yang teliti dan juga waktu yang cukup.
Sebuah jawaban menggelitik dari pertanyaan pak Nengah, “Bagaimana langkah om Jay bisa mengarungi dan meraih keberhasilan dan kesuksesan dengan perjuangan yang luar biasa untuk menghasilkan karya besar”. Jawabannya saya kutip langsung tanpa pembahasaan dari saya lagi. Sangat epic untuk ending tulisan rangkuman saya malam ini.
Berbagi itu tidak pernah rugi. Kita bisa berbagi ilmu lewat blog di internet. Hal itulah yang omjay lakukan selama 11 tahun ini. Orang tahu omjay dari tulisan omjay di blog. Kesuksesan itu butuh proses. Ibarat bertani. Kita akan menghsilkan padi yg bagus kalau prosesnya bagus. Ingat selalu ilmu padi. Kian berisi kian merunduk.
(-Wijaya Kusumah --- Om Jay-)
-dhe
Magelang, 1 Juni 2020
#salamliterasi
6 komentar
mantap ok
ReplyDeleteterimakasih sudah berkunjung ibuk
Deletebagus banget isinya
ReplyDeleteterimakasih ibuk sudah berkunjung
Deleteterimakasih juga atas apresiasinya, masih belajar buk.
Bagus bu ....
ReplyDeleteLancar deh bu nulisnya...
ReplyDelete