3 RESEP SUKSES MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR SAINS SISWA

(Pict. Source : www.cleanpng.com)

Membangkitkan minat belajar siswa memang gurih-gurih sedep ya. Apalagi untuk matapelajaran sains yang biasanya selalu menjadi "momok" untuk siswa. Image guru sains killer bin galak agaknya masih melekat erat juga hingga sekarang. Semoga ini menjadikan saya dan para guru sains yang lain semakin bersemangat untuk memperbaiki diri. Sehingga matapelajaran sains, semakin dicintai siswa.

Image bahwa matapelajaran sains itu sulit, juga belum bisa lepas dari para siswa. Apalagi jika ditambah dengan cara mengajjar yang monoton. Selama dua tahun ini saya melakukan trial eror di kelas kelas saya. Setidaknya hanya untuk membuat siswa tertarik dulu dengan pelajaran yang saya ampu. Nah tiga jurus ini adalah trial yang tak pernah gagal sepanjang pengalaman saya yang masih seumur jagung.

Bagaimana agar siswa tertarik? Kuncinya ada di lima belas menit pertama, lima belas menit di tengah dan lima belas menit di akhir. Gunakan 3 resep di bawah ini untuk 3 lima belas menit tadi. 

1. Praktik atau Demonstrasi
Ada sebuah kalimat yang selalu saya ingat sampai sekarang. Kalimat yang dilontarkan pak Uga Patria seorang instruktur praktikum kimia terapan. "Menjadi guru kimia itu jangan hanya bicara omong kosong". 

Apa maksudnya omong kosong? Tidak hanya kimia saja, fisika dan biologi pun menurut saya kalimat ini relevan. Matapelajaran sains, sangat dekat dengan pembuktian. Sebelum kita bicara "omong kosong" teori kita buktikan dulu apa yang akan dipelajari hari itu. 

Sepanjang pengalaman saya yang seumur jagung ini, kegiatan praktik atau demonstrasi tidak pernah gagal menarik minat siswa. Apalagi jika dibawakan dengan apik. Bersemangat. Menggali Rasa ingin tahu siswa. Gunakan lima belas menit awal untuk kegiatan apersepsi yang berkesan, itu resep pertama.

2. Ice Breaking
Siswa jenuh di tengah pembelajaran. Sangat wajar. Menurut penelitian, anak usia SMP-SMA memiliki konsentrasi penuh di tiga puluh menit pertama dan tiga puluh menit terakhir jika pembelajaran dikelola dengan baik. Jika digambarkan dengan kurva, akan membentuk kurva U dengan sumbu X waktu. 

Sangat penting untuk mengangkat kembali mood anak di waktu bagian landai kurva. Bagaimana caranya? Benar. Gunakan ice breaking menarik dan berbeda di setiap pertemuan. Usahakan yang menggunakan sedikit gerakan agar badan terstimulus kembali.

Ice breaking penting dilakukan. Apalagi untuk siswa yang sudah belajar sepanjang hari dengan matapelajaran beragam. Itulah mengapa, bimbingan belajar biasanya akan menyisipkan ice breaking di setiap sesinya. Gunakan resep kedua di lima belas menit di pertengahan pembelajaran. 

3. Bermain Sambil Belajar
Apa jadinya jika di akhir pembelajaran, yang mana otak anak sudah kebul-kebul dan guru memberikan postest sebagai evaluasi. Semakin kebul-kebul dong ya.

Jaman milenial yang lekat dengan teknologi tentu memberikan angin segar pula dalam dunia perevaluasian. Gamifaction. Yap, belajar dan mengevaluasi hasil belajar menggunakan game. Banyak game yang bisa kita gunakan. Game yang paling sering saya gunakan adalah Kahoot dan Quizzizz.

Percayalah, mengerjakan soal dengan ala mabar membuat siswa jauh lebih antusias. Oya, bilang ke anak-anaknya "ayo gais mabar" bukan "ayo postest". Hehe. Resep terakhir untuk solusi penutup epik pembelajaran. 


Maksimalkan lima belas menit pertama, lima belas menit di tengah dan lima belas menit di akhir. untuk menarik minat siswa di kelas kita. Selamat mencoba. 

Apakah pembaca Petrichor Story memiliki resep jitu lainnya? Share di kolom komentar ya. 
Berbagi tidak pernah rugi kan, hehehe.


#salamliterasi

Magelang, 22 Juni 2020
Ratna Dhevi F.

Share:

7 komentar

  1. Luar biasa resepnya, saya juga guru sains

    ReplyDelete
  2. Yups,...mantap tenan,..resepnya,...sy juga guru sains,...betul memang,..sains tanpa praktikum ibarat sayur asem ga peke garem,...atau ga pake asem...

    ReplyDelete
  3. Mantap....tks ilmunya🙏
    Mmg inilah indahnya berbagi ya bu...👍👍👍👌💪

    ReplyDelete
  4. Mantap ibu .. bener ice breaking itu selalu ditunggu siswa..

    ReplyDelete