Entah Demi Apa

10.11 jam di laptop menunjukkan angka itu saat mulai kutulis tulisan ini..
dengan kata lain pukul 22.11 malam
malam ini telah beranjak larut,, akan tetapi ada beberapa orang di sini  masih bertahan dalam gedung PKM untuk membuat sesuatu demi lancarnya acara yang akan dilaksanakan lusa..
kemarin lusa,, lebih banyak lagi orang bertahan hingga subuh di gedung PKM ini,, demi sebuah kelangsungan dan kelanjutan sebuah organisasi..
disaat orang lain tidur dengan nyenyak bergelung di bawah selimut tebal di atas kasur yang tebal,, beberapa orang ini tidak enggan untuk tidak memincingkan mata menahan kantuk yang setiap saat dapat menyerang...
sehari 24 jam,, mereka hanya dapat memincingkan mata selama 1-2 jam,, sedangkan hari terakhir praktis selama 24 jam tidak memincingkan mata barang sekejap pun..
ada apa dengan mereka??
kekuatan apa yang membuat mereka bertahan hingga seperti itu??
demi sebuah organisasi yang bernafaskan kekeluargaan yang kental,, inilah sebuah loyalitas..
atau sebuah kewajiban??
entahlah,, aku lebih suka menyebutnya begitu keloyalan...
kesetiaan, rela berkorban..
padahal bukan hanya ini tanggung jawab, beban dan kegiatan mereka..
memang keluarga adalah segalanya,, dan di sinilah keluarga mereka itu..
aku senang, aku bahagia, aku termasuk di dalam keluarga ini..
walaupun entah apa yang dapat kuberikan kepada keluarga ini,, keluarga yang telah memberi banyak kepadaku,, mungkin tak banyak bahkan mungkin pula tak ada yang pernah kuberikan pada keluarga ini..
tidak seperti mereka yang benar-benar teruji kesetiaannya,, telah teruji banyak memberi pada keluarga ini..
aku hanyalah sebuah bagian kecil dari keluarga yang besar ini, dari rumah yang megah ini..
akan tetapi aku senang,, akan tetapi aku tetap berharap ada sesuatu yang dapat kuberikan..
entah apa itu...
mungkin akan kutemukan di kemudian hari apa yang dapat kuberikan tersebut..
yang pasti aku ingin bertahan disini..
bukan karena apa, bukan karena dia, bukan karena kamu, bukan karena mereka, tapi karena keluarga ini..
biar orang menertawakan, biar orang mencemooh..
aku tak peduli,, yang penting jangan mencela, menertawakan, mencemooh keluarga ini...
karena ini keluargaku..



for all my dear family of KSR UPI

Share:

0 komentar