"Move On. Just Let it Go"

Membaca status adik saya di situs jejaring sosial Facebook

It's so easy for people to say, "You have to Move On. Just Let it Go". Tapi, kenyataannya, move on dan let it go tak pernah semudah mengembalikkan telapak tangan atau membuang yang nggak terpakai ke tempat sampah atau apalah, iya kan?
Terkadang, kita sebagai manusia harus mengalami suatu saat dimana kita terpuruk atau jatuh. Kata orang roda kehidupan tak selalu di atas. Kata orang lagi, hidup tanpa masalah bukanlah hidup. Jadi, setiap manusia pasti akan tertimpa suatu masalah. Bukankah Alloh menyayangi hamba-Nya dengan masalah-masalah yang di anugerahkan kepada hamba-Nya. What ever..

Disaat terpuruk, entah itu oleh sesuatu masalah atau oleh apalah itu terkadang mungkin orang akan merasakan dunia seakan berakhir atau berasa sangat ingin berlari dari masalah atau beberapa masalah atau banyak masalah yang sedang menimpanya. Semua orang pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Dan setiap orang mempunyai kadar stres yang berbeda-beda, mempunyai kadar kemampuan menghadapi masalah yang berbeda-beda pula. Mungkin saja masalah bagi si A terasa sangat berat hingga menyebabkan down dan terpuruk tadi, akan tetapi bagi si B biasa saja atau bahkan bisa dianggap bukan suatu masalah apapun oleh si C. Dan mungkin juga setiap orang pernah merasakan terpuruk atau down. Suatu keadaan dimana kita secara psikologis bisa dikatakan enggan menghadapi hidup, entahlah benar atau tidak definisi saya mengenai terpuruk atau down ini, perlu diingat saya bukan ahli psikologis.

Orang-orang,, sahabat,, orang terdekat,, keluarga terkadang bingung ketika berhadapan dengan orang yang sedang down tadi atau bisa dikatakan orang yang sedang tidak ada motivasi atau semangat untuk menjalni hidup sebagaimana biasanya dia menghadapi hidup. Banyak sekali yang berkata ayolah jangan diam ditempat, jangan jalan di tempat,, move on,, bergerak. Kalo seperti ini terus kapan kamu akan bangkit lagi. Bahkan terkadang orang yang sedang mengalami down tadi juga selalu mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak diam ditempat dan meratapi masalah-masalahnya yang tak kunjung selesai.

Masalah, kata orang adalah suatu anugerah agar orang yang di timpa masalah tersebut kualitas dirinya semakin meningkat ketika masalah tersebut dapat di taklukkannya. Kata orang, masalah adalah sesuatu yang harus di hadapi bukannya di hindari. Akan tetapi mungkin saja seseorang terkadang perlu menarik diri, menenangkan diri, melepaskan diri dari semua masalah-masalahnya agar dapat siap untuk kembali bertarung dengan masalah-masalahnya, untuk dapat menghadapi masalah-masalahnya, bahkan untuk dapat berdamai dengan semua masalahnya. Hanya saja, terkadang orang terlena ketika dalam masa-masa menarik diri ini, terlalu nyaman dengan zona nyamannya shingga meninggalkan masalah yang belum terselesaikan  yang akhirnya menumpuk dan akan muncul lagi ke permukaan dengan bentuk yang lebih besar. Ketika seseoraang merasa harus menarik diri, dia juga harus tau kapan dia harus kembali menghadapi tantangannya. Toh seorang pelari terkadang harus mundur satu langah agar ancang-ancangnya lebih kuat sehingga bisa berlari lebih kencang.


Kembali ke masalah move on dan let it go tadi. Move on dari masalah dan biarlah ia (baca: masa lalu) berlalu Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan atau membuang sesuatu yang tidak berguna seperti layaknya seorang manusia membuang hajatnya, mudah saja tanpa diingat-ingat lagi tanpa dilihat lagi. Tapi move on juga tidak sesulit mebalikkan telapak kaki atau makan buah simalakama. Semua pasti ada jalannya, setiap keterpurukan yang dihadapi akan menghasilkan kualitas diri yang lebih baik, setiap keterpurukan yang dihadapi akan membuahkan sesuatu. Walaupun memang kapasitas orang untuk bangkit dari keterpurukan berbeda-beda. Ada yang membutuhkan waktu yang lebih singkat tapi ada juga membutuhkan waktu lebih lama dari pada yang lainnya. Berapapun lama waktunya, yang harus kita lakukan hanyalah yakin kita mampu untuk bangkit dan kita mau untuk bangkit. Bukankah kata Alloh,, Alloh tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuan hamba tersebut. Move on memang tak semudah membalikkan telapak tangan akan tetapi juga tidak sesulit membalikkan telapak kaki. Ya to??
Kata seorang teman "Hadapi realitas jadilah pemenang". Jadilah pemenang akan setiap masalah-masalahmu.

Ganbatte ^___^




Share:

0 komentar