Sholat dan Hidup

Tulisan ini merupakan apa yang disampaikan Ustadz Anom dalam pengajian Isro' Mi'raj tahun lalu yang diadakan oleh KSR UPI.
Source : gsearch
Seperti yang kita ketahui bersama, Isro' Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Sholat wajib 5 waktu. Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam pengajian adalah mengenai Sholat,, lebih spesifiknya mengenai pemaknaan Sholat. Ini dia ringkasannya,, Cekidot . . .
Sholat merupakan pemaknaan syukur dan sabar,, dua buah pintu surga bagi orang mukmin. Sholat dapat kita maknai sebagai sebuah kehidupan (life), bahwasanya kehidupan itu:

1) Life is never flat : seperti dalam gerakan sholat, sholat tidak selalu berdiri ada saatnya ruku', sujud, duduk dan lain sebagainya. begitu pula kehidupan, tiak selalu datar, tidak selalu di atas, tidak selalu di bawah, tidak selalu senang dan tidak pula selalu sedih. Life is never flat. Syukur dan sabar tetap menjadi kunci kita dalam menghadapi kehidupan.

2) Life is Process : Kehidupan ini adalah sebuah proses. Dalam sholat semuanya adalah sebuah proses yang harus di lewati dan dijalani, tidak bisa sholat itu setelah takbiratul ikhrom langsung ruku' atau salam, harus berproses melewati tahapan-tahapannya. begitu pula kehidupan, berproses dari tidak ada menjadi tidak ada kembali. lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, mati. Semuanya berproses. Alam juga berproses, dari tidak ada hingga nanti tidak ada kembali. Yang menjadi perhatian, ketika kita sebagai manusia yang akan selalu menjadi topik pembicaraan bagi manusia lainnya, tentunya tidak ingin ketika nanti setelah kita tiada akan menjadi bahan pembicaraan yang buruk, tentunya semua mengharapkan setelah tiada akan menjadi berkah, manfaat dan bahan pembicaraan yang baik. Nama yang dikenang adalah nama yang berkesan dan baik. Berlomba-lomba dalam kebaikan.

3) Life is Choice : Hidup adalah pilihan. Kita dapat memilih apakah kita akan sholat di awal waktu ataukah di tengah ataukah di akhir waktu. Sama-sama baik, sama-sama menggugurkan kewajiban, sama-sama berpahala. Akan tetapi kita dapat memilih yang terbaik dari ketiganya. Begitu pula kehidupan, kita dapat memilih semua bentuk pilihan yang disediakan dalam hidup ini. Tapi kita dapat memilih pilihan terbaik, pilihan yang tetap pada jalur koridor yang benar (Jalan Alloh), pilihan yang bermanfaat baik pada diri sendiri maupun orang lain dan sekitar. Semuanya kita yang memilih, dan kita pulalah yang akan menanggung konsekuensinya.

4) Life is Comitment : Setelah memilih yang terbaik, tentunya tinggal komitmen kita untuk terus konsisten.


5) Life is Temporary : Waktu sholat ada batasnya. Begitu pula waktu hidup kita, ada batasnya. Waktu kita sangat sempit, amat sangat sempit. Sepersejuta detik kedepan kita tidak punya jaminan apakah kita masih hidup ataukah tidak. Waktu kita SANGAT SEMPIT. Tidak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda kebaikan. Waktu untuk berubah lebih baik sangat sempit. Tidak ada alasan lagi untuk menunda Berubah Lebih Baik..


Semakin bertambahnya hari harus semakin baik..
Bismillah,,

Share:

0 komentar