Sholat dan Hidup
Tulisan ini merupakan apa yang disampaikan Ustadz Anom dalam pengajian Isro' Mi'raj tahun lalu yang diadakan oleh KSR UPI.
Source : gsearch |
Sholat merupakan pemaknaan syukur dan sabar,, dua buah pintu
surga bagi orang mukmin. Sholat dapat kita maknai sebagai sebuah kehidupan
(life), bahwasanya kehidupan itu:
1)
Life is never flat : seperti dalam gerakan sholat, sholat
tidak selalu berdiri ada saatnya ruku', sujud, duduk dan lain sebagainya.
begitu pula kehidupan, tiak selalu datar, tidak selalu di atas, tidak selalu di
bawah, tidak selalu senang dan tidak pula selalu sedih. Life is never flat. Syukur dan sabar tetap menjadi kunci kita dalam menghadapi
kehidupan.
2)
Life is Process : Kehidupan ini adalah sebuah proses.
Dalam sholat semuanya adalah sebuah proses yang harus di lewati dan dijalani,
tidak bisa sholat itu setelah takbiratul ikhrom langsung ruku' atau salam,
harus berproses melewati tahapan-tahapannya. begitu pula kehidupan, berproses
dari tidak ada menjadi tidak ada kembali. lahir, bayi, anak-anak, remaja,
dewasa, tua, mati. Semuanya berproses. Alam juga berproses, dari tidak ada
hingga nanti tidak ada kembali. Yang menjadi perhatian, ketika kita sebagai
manusia yang akan selalu menjadi topik pembicaraan bagi manusia lainnya,
tentunya tidak ingin ketika nanti setelah kita tiada akan menjadi bahan
pembicaraan yang buruk, tentunya semua mengharapkan setelah tiada akan menjadi
berkah, manfaat dan bahan pembicaraan yang baik. Nama yang dikenang adalah nama
yang berkesan dan baik. Berlomba-lomba
dalam kebaikan.
3)
Life is Choice : Hidup adalah pilihan. Kita dapat
memilih apakah kita akan sholat di awal waktu ataukah di tengah ataukah di
akhir waktu. Sama-sama baik, sama-sama menggugurkan kewajiban, sama-sama
berpahala. Akan tetapi kita dapat memilih yang terbaik dari ketiganya. Begitu
pula kehidupan, kita dapat memilih semua bentuk pilihan yang disediakan dalam
hidup ini. Tapi kita dapat memilih
pilihan terbaik, pilihan yang tetap pada jalur koridor yang benar (Jalan Alloh), pilihan yang bermanfaat
baik pada diri sendiri maupun orang lain dan sekitar. Semuanya kita yang
memilih, dan kita pulalah yang akan menanggung konsekuensinya.
4)
Life is Comitment : Setelah memilih yang terbaik,
tentunya tinggal komitmen kita untuk terus konsisten.
5)
Life is Temporary : Waktu sholat ada batasnya. Begitu
pula waktu hidup kita, ada batasnya. Waktu kita sangat sempit, amat sangat
sempit. Sepersejuta detik kedepan kita tidak punya jaminan apakah kita masih
hidup ataukah tidak. Waktu kita SANGAT
SEMPIT. Tidak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda kebaikan. Waktu
untuk berubah lebih baik sangat sempit. Tidak ada alasan lagi untuk menunda Berubah Lebih Baik..
Semakin bertambahnya hari harus semakin baik..
Bismillah,,
Semakin bertambahnya hari harus semakin baik..
Bismillah,,
Tags:
Qalbu Story
0 komentar