Bu Rawan

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika mendengar kata rawan atau bu rawan? Rawan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan bahaya mengintip. Kan kan kan. Jadi apakah bu rawan jadi artinya ibu-ibu yang rawan alias yang bahaya? Hohoho

Bu Rawan, itulah salah satu panggilanku di sekolah tempatku mengajar sebagai pendidik SM-3T. Pada mulanya aku ga ngeh dengan arti dari panggilan itu. Ku pikir hanya anak-anak iseng yang bercanda dengan teman-temannya. Rupanya oh rupanya ternyata Bu Rawan adalah panggilan yang diberikan Usin anakku kepadaku. Bermula dari si Usin inilah, akhirnya seluruh siswa laki-laki kelas X IPS memanggilku dengan sebutan bu Rawan.

Penampakan si Usin paling depan pake baju olahrag, pencetus "Bu Rawan"
( doc. pribadi )

Dan taukah arti rawan disini?? Jangan terkejut ya. Rawan dalam bahasa Gayo sama artinya dengan lajang alias bujangan. Yup 100 persen betul rawan adalah panggilan untuk anak laki-laki yang belum menikah. Catat!! Panggilan untuk  LAKI-LAKI. Oh my to the God pisan lah. Menyedihkan, hahaha.

Singkat cerita, panggilan itu bermula dari si Usin yang kebetulan melihatku sedang mengendarai si Mexi (nama sepeda motorku). Si Mexi ini walaupun motor bebek memang terlihat gagah dan ganteng, bisa dibilang motor bebeknya cowok. Katanya “Ibu tu naik keretanya kaya cowok” (Gayo: Kereta = Sepeda motor) sambil mempraktekkan caraku mengendarai si Mexi. Ekspresinya itu lho, lucuuu, mau marahpun jadi ga bisa. Alhasil ngakaklah aku dan harus pasrah dipanggil bu Rawan oleh mereka. Memang mungkin beberapa dari mereka yang memanggil dengan nama yang mengandung ejekan itu karena memang ingin mengejek, tapi aku yakin bahkan si pemberi nama pun tak bermaksud lain selain bercanda, bukan untuk mengejek.

Anggap saja panggilan sayang dari mereka, kelas “setan-setan kecil”. Kelas “setan-setan kecil” adalah sebutan salah seorang guru kepada mereka karena tingkah polahnya luar biasa dahsyat Alllohuakbar lah pokoknya mah. Belum genap tiga bulan disini, sudah banyak panggilan sayang dari para murid untukku.

Satu yang membuatku heran, ga disana ga disini ada saja yang memanggilku dengan panggilan khas laki-laki. Hahahahaha. Hadeuh.

Kadang memang sebel dan gondok ketika mereka mulai lagi mumat jahilnya memanggil dengan panggilan Bu Rwan. Apalagi kalau panggilannya ga dijawab pasti bakal langsung ribut dengan teriakan-teriakan panggilan yang lain, rawan tanpa bu. Rasanya itu grrhh banget. Hahaha. Tapi sepertinya nanti bakal kangen banget sama panggilan-panggilan nyleneh itu.


27 November 2014
Mati lampu dengan disertai hujan
~Tanoh Gayo



And now I miss them very much
~dhe`journal

Share:

0 komentar