Jalan Pulang


Jalan Pulang

semua telah menjadi debu yang bertebaran
sebuah anugrah rasa telah di khianati
anugrah rasa yang indah telah di nodai
nikmat telah di kufuri
setiap hari berjalan di muka bumi
dengan tak tau diri membawa bangkai
busuknya memekakkan hidung
menutupinya dengan topeng

mudah bagi-Mu membuka topeng-topeng ini
dalam sepersejuta detik
semua bopeng wajah akan terlihat
semua makhluk mungkin akan membenci
setan bersorak kegirangan
dan aku hanya bisa tertunduk

seandainya waktu bisa diulang
tak mau aku memasuki jalan berlumpur itu
tapi waktu terus berjalan kedepan
tak pernah menengok lagi
yang kubisa hanya membasuh pakaianku yang berlumpur
tapi ku tak tau bagaimana membasuhnya
semakin hari semakin kotor
aku ingin pulang

jalan pulang
hanya Engkau yang bisa membukanya
bukakanlah jalan pulang untukku
pulang membasuh semua lumpur ini
tunjukkan jalan pulang itu
agar aku tak kembali tersesat
agar aku tak terjebak dalam lumpur dunia
Rengkuh aku dalam pelukan-Mu
janganlah Engkau marah
wahai Sang Penyayang
apalagi murka
Engkau tau, aku tak kuat menerima kemurkaan-Mu
aku ingin pulang
tapi pakaianku kotor
jangan marah, jangan murka
aku tak tau diri meminta
rengkuh aku dalam pelukan-Mu
jangan lepas lagi


Share:

1 komentar